THE INDONESIA EXPORT RESTRICTION ON MEDICAL SUPPLIES DURING COVIED-19 PANDEMIC. | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

THE INDONESIA EXPORT RESTRICTION ON MEDICAL SUPPLIES DURING COVIED-19 PANDEMIC.


Pengarang

WAHYUNI SAFITRI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Wardah - 197103012006042001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1703101010097

Fakultas & Prodi

Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201

Subject
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

346.07

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Kebutuhan akan perbekalan kesehatan untuk penanganan pandemi Covid-19 menuntut sangat tinggi dan ekspor perbekalan kesehatan masih ada sehingga langka sejak tahun 2020. Untuk menangani situasi tersebut, Indonesia sebagai anggota World Trade Organization (WTO) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Kemendag) No. 23 Tahun 2020 jo. (Permendag) No. 34 Tahun 2020 tentang Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker. Peraturan tersebut berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2020. Selama langkah-langkah ini, kekurangan regulasi Internasional sangat mencolok, Namun, General Agreement on Tariff and Trade 1994 (GATT) adalah salah satu kesepakatan WTO yang masih belum ada dalam memberikan langkah-langkah terpadu internasional untuk menangani kelangkaan obat-obatan selama pandemi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat implementasi regulasi pembatasan ekspor perbekalan kesehatan Indonesia dan untuk mengetahui justifikasi regulasi internasional tentang penerapan pembatasan ekspor perbekalan kesehatan Indonesia selama Covid-19 tahun 2020.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer adalah penelitian legislasi dan kasus hukum dan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan Sejak Covid-19 menyebar di Indonesia, Menteri Perdagangan mengikuti prosedur kebijakan dari sekretariat WTO, dan pembatasan ekspor Indonesia dapat dibenarkan berdasarkan GATT 1994 Pasal XI:2(a), XX(b), XX( j), dan XXI.
Indonesia harus melakukan koordinasi lebih lanjut dalam kebijakan nasional dan internasional mengenai ketersediaan juga kebutuhan produk perbekalan kesehatan terkait Covid-19 atau keadaan darurat lainnya, untuk mencegah kelangkaan di masa mendatang dan WTO harus meninjau kembali penerapan pembatasan ekspor masing-masing anggota.

The need for medical supplies for handling the Covid-19 pandemic has been demanding very high and the export of medical supplies still exists making it scarce since 2020. To handle the situation, Indonesia as member of the World Trade Organization (WTO) has issued the Minister of Trade (MoT) Regulation No. 23 of 2020 jo. (MoT) No. 34 of 2020 concerning the Temporary Prohibition of Exports of Antiseptic, Raw Materials for Masks, Personal Protective Equipment and Masks. The regulation is valid until 30 June 2020. During these measures, the shortcoming of International regulation is conspicuous, However, the General Agreement on Tariff and Trade 1994 (GATT) is one of the WTO agreements still absent in providing international concerted measures to handle the shortages of medical supplies during pandemic. This study aims to see the implementation of Indonesia’s export restriction regulation on medical supplies and to find out the justifications under International regulation regarding the Implementation of Indonesia export restriction on medical supplies during Covid-19 in 2020. The research method used in this study is normative legal research by collecting the primary and secondary data. Primary data are legislative and case law research and secondary are obtained through library research. All collected data are analyzed by applying qualitative analysis. The results showed Since the Covid-19 spread in Indonesia, the Minister of Trade was following policy procedures from the WTO secretariat, and Indonesia’s export restriction can be justified under GATT 1994 Articles XI:2(a), XX(b), XX(j), and XXI. Indonesia should undertake further coordination in national and international policies regarding the availability also the need for medical supplies products related to Covid-19 or other emergencies, to prevent scarcity in the future and the WTO must review the implementation of each member's export restriction.

Citation



    SERVICES DESK