Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
KAJIAN PARAMETER PENGERINGAN PADA ALAT PENGERING TEROWONGAN ENERGI MATAHARI TIPE HOHENHEIM ACEH GENERASI KETIGA.
Pengarang
ULFA HARDIYANTI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Rita Khathir - 197912012002122001 - Dosen Pembimbing I
Sri Hartuti - 198101212005012003 - Dosen Pembimbing II
Nomor Pokok Mahasiswa
1705106010023
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2022
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Abstrak. Pengeringan ialah salah satu proses pasca panen yang umum dilakukan pada berbagai produk pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji performansi alat pengering terowongan Energi matahari tipe Hohenheim Aceh generasi ketiga. Objek penelitian adalah alat pengering terowongan energi matahari tipe Hohenheim Aceh generasi ketiga dan diuji tanpa beban (uji kosong), sedangkan alat yang digunakan adalah HTC-meter, anemometer, pyranometer, dan perlengkapan pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses pengeringan terjadi fluktuasi iradiasi surya, di mana rata-rata iradiasi surya selama proses pengeringan adalah 649 W/m2. Adapun rata-rata suhu di dalam ruang pengering adalah 40,6°C sedangkan rata-rata suhu di lingkungan adalah 32,9°C. Kondisi di dalam ruang pengering sangat memenuhi syarat pengeringan karena suhu yang lebih tinggi daripada suhu lingkungan. Adapun RH rata-rata dalam ruang pengering adalah 36% dan RH rata-rata di lingkungan adalah 40%, di mana hubungan suhu dan RH adalah negatif kuat yang menunjukkan bahwa kondisi alat sangat bagus untuk proses pengeringan dengan nilai R2 sebesar 51,13%. Hubungan iradiasi surya dan suhu adalah positif kuat menunjukkan bahwa sumber energi alat pengering ini adalah ketersediaan iradiasi surya dengan nilai R2 sebesar 84,05%. Adapun aliran udara dalam ruang pengering sangat rendah sehingga tidak terdeteksi dengan alat ukur, di mana alat ini mempunyai 2 kipas inlet dan 2 kipas outlet kapasitas 12Volt 0,2A DC dengan diameter 12cm. Kecepatan aliran udara di depan kipas inlet (2,2-2,4m/s) lebih besar daripada kecepatan aliran udara di depan kipas outlet (1,9m/s), hal ini disebabkan oleh pengaruh aliran udara alamiah yang searah dengan aliran udara kipas inlet. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan modifikasi penambahan jumlah, ukuran, dan letak kipas pada alat pengering.
Kata Kunci : Hohenheim Aceh, iradiasi surya, suhu pengeringan, kelembaban relatif.
Abstract. Drying is one of the most common post-harvest processes for various agricultural products. The purpose of this study was to test the performance of the third generation Hohenheim Aceh type solar tunnel dryer. The object of the research was the third generation Hohenheim Aceh type solar tunnel dryer and was tested without load (empty test), while the tools used were HTC-meter, anemometer , pyranometer, and other supporting equipment. The results showed that during the drying process solar irradiation fluctuations occurred, where the average solar irradiation during the drying process was 649 W/m2. The average temperature in the drying chamber is 40.6°C while the average temperature in the environment is 32.9°C. Conditions in the drying chamber are very suitable for drying because the temperature is higher than the ambient temperature. The average RH in the drying chamber is 36% and the average RH in the environment is 40%, where the relationship between temperature and RH is a strong negative which indicates that the condition of the equipment is very good for the drying process with an R2 value of 51.13%. The relationship between solar irradiation and temperature is strong positive indicating that the energy source for this dryer is the availability of solar irradiation with an R2 value of 84.05%. The air flow in the drying chamber is so low that it cannot be detected by measuring instruments, where this tool has 2 inlet fans and 2 outlet fans with a capacity of 12Volt 0.2A DC with a diameter of 12cm. The speed of air flow in front of the inlet fan (2.2-2.4m/s) is greater than the speed of air flow in front of the outlet fan (1.9m/s), this is due to the effect of natural airflow in the direction of the fan airflow. inlets. Further research needs to be done by modifying the addition of the number, size, and location of the fan on the dryer. Keywords: Hohenheim Aceh, solar irradiation, drying temperature, relative humidity.
KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016)
KAJIAN PENGERINGAN KOPI ARABIKA GAYO MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM (Afrian Siagian, 2021)
UNJUK KERJA KOLEKTOR SURYA TIPE TEROWONGAN PADA PROSES PENGERINGAN IKAN KEUMAMAH (ZAWIRUL NAUFAL, 2021)
KAJI EKSPERIMENTAL PENGERING IKAN ENERGI SURYA (ANDI FANOVA, 2024)
RANCANG BANGUN PENGENDALIAN SUHU PADA ALAT PENGERING TEROWONGAN HOHENHEIM MENGGUNAKAN PENGENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE (ARI RAHMAT PUTRA IBINA, 2021)