Electronic Theses and Dissertation

Pendahuluan: Cedera saraf tepi masih menjadi masalah global dan dapat mengakibatkan kecacatan. Cedera saraf tepi disebabkan berbagai etiologi, traumatis maupun nontraumatik. Nervus Ischiadicus ialah salah satu saraf perifer yang paling umum cedera akibat trauma. Cedera saraf tepi traumatik dapat menyebabkan iskemia saraf sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi saraf seperti defisit motorik. Platelet Rich Plasma (PRP) mengandung faktor pertumbuhan yang dapat menginduksi penyembuhan dan regenerasi jaringan saraf. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran PRP dalam mengoptimalkan fungsi motorik setelah cedera saraf dengan menilai perbaikan fungsi motorik
Metode: Dua puluh lima tikus dibagi menjadi satu kelompok sham operation dan empat kelompok cedera saraf. Kelompok cedera saraf terdiri dari kelompok salin (n=5), sedangkan kelompok perlakuan terdiri dari PRP lokal (n=5), PRP intraperitoneal (n=5), PRP intraperitoneal + PRP lokal (n=5). Area cedera nervus ischiadicus kelompok salin dibungkus dengan gelatin sponge yang direndam dengan 0,2 ml larutan saline 0,9% sedangkan area cedera nervus ischiadicus kelompok perlakuan dibungkus dengan gelatin sponge yang direndam dengan 0,2 ml PRP dan diberikan PRP secara intraperitoneal lima menit setelah proses cedera. Penilaian fungsi motorik dengan mengukur tes Ekstensor Postural Thrust (EPT) dan Toe Out Angel (TOA).
Hasil: Uji EPT dan TOA pada minggu ke 4 menunjukkan rerata defisit motorik pada kelompok yang diberikan PRP lokal dan intraperitoneal lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya, perbedaan antara rerata defisit motorik pada kelompok yang diberikan PRP dan kelompok salin (p

ABSTRACT Introduction : Peripheral nerve injury is still a global problem and can result disability. Peripheral nerve injury is caused by various etiologies, traumatic and non-traumatic. The sciatic nerve is one of the most common peripheral nerves injured by trauma. Traumatic peripheral nerve injury can cause nerve ischemia so that it can cause nerve function disorders, one of which is motor deficits. Platelet Rich Plasma (PRP) contains growth factors that can induce healing and regeneration of nerve tissue. The aim of this study was to analyze the efficacy of PRP in optimizing motor function after nerve injury by assessing its efficacy in improving motor function. Methods : Twenty-five rats were divided into one sham operation group and four nerve injury groups. The nerve injury group consisted of saline group (n=5), while the treatment group consisted of local PRP (n=5), intraperitoneal PRP (n=5), intraperitoneal PRP + local PRP (n=5). The area of the sciatic nerve injury in the saline group was wrapped with a gelatin sponge soaked in 0.2 ml of 0.9% saline solution, while the area of the sciatic nerve injury in the treatment group was wrapped with a gelatin sponge soaked in 0.2 ml of PRP and given PRP intraperitoneally five minutes after injury process. Assessment of motor function by measuring the Extensor Postural Thrust (EPT) and Toe Out Angel (TOA) tests. Results : The EPT and TOA tests at week 4 showed that the mean motor deficit in the group given local and intraperitoneal PRP was lower than the other groups, but statistically there was no difference between the mean motor deficit given PRP and the saline group (p