Electronic Theses and Dissertation

Kratom (Mitragyna speciosa) adalah tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Kratom mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, steroid, triterpenoid dan saponin. Bahan yang diduga antibakteri sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak kulit kratom terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode uji antioksidan dilakukan dengan DPPH dengan standar vitamin C, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan paper disc dengan kontrol positif kloramfenikol 30 g/ml dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat kulit kratom sebesar 9,16 ppm termasuk dalam kategori sangat kuat. Hasil uji daya hambat antibakteri ekstrak etanol kulit kratom terhadap bakteri S.aureus dengan konsentrasi 5, 10, 15 dan 20% berturut-turut adalah 6,06 mm, 7,99 mm, 9,13 mm dan 10,51 mm termasuk kategori sedang. Hasil uji daya hambat antibakteri fraksi etil asetat kulit kratom pada bakteri S.aureus dengan konsentrasi 5, 10, 15 dan 20% berturut-turut adalah 9,68 mm, 10 mm, 12 mm, 11,35 mm dan 12,35 mm. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat dari kulit kratom tidak memiliki daya hambat terhadap bakteri E.coli. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol yang dibuat dan fraksi etil asetat kulit kratom memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang sangat kuat terhadap bakteri S. aureus.
Kata Kunci: Antioksidan, DPPH, Antibakteri, Mitragyna speciosa, Staphylococcus
aureus, Escherichia coli.

Kratom (Mitragyna speciosa) is one of the most widely used traditional. Kratom contains secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, polyphenols, steroids, triterpenoids and saponins. Materials that are thought to be antibacterial as a source of natural antioxidants. Research has been shown to inhibit the activity of antioxidants and antiretroviral extracts on Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria in inhibiting bacteria. Antioxidant test method was carried out with DPPH with vitamin C standard, and antibacterial activity test using paper disc with positive control chloramphenicol 30 g/ml and DMSO 10% as negative control. Ethanol extract and ethyl acetate fraction of kratom bark of 9.16 ppm were ncluded in the very strong category. The results of the antibacterial inhibition test of the ethanolic extract of kratom bark against S. aureus bacteria with concentrations of 5, 10, 15 and 20% respectively were 6.06 mm, 7.99 mm, 9.13 mm and 10.51 mm, including the medium category. The results of the antibacterial inhibition test of the ethyl acetate fraction of kratom bark on S. aureus bacteria with concentrations of 5, 10, 15 and 20%, respectively, were 9.68 mm, 10.12 mm, 11.35 mm and 12.35 mm. Ethanol extract and ethyl acetate fraction from kratom bark did not have inhibition against E.coli bacteria. Based on the results, it can be seen that the ethanol extract made and the ethyl acetate fraction of kratom bark have very strong antioxidant and antibacterial activity against S. aureus bacteria. Keywords: Antioxidant, DPPH, Antibacterial, Mitragyna speciosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli