Electronic Theses and Dissertation

ABSTRAK


Infrastruktur jalan raya merupakan salah satu pendukung dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Proyek jalan batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren menjadi salah satu prioritas pemerintah Aceh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kab. Gayo Lues. Jalan raya sepanjang 57 km ini dibangun pada tahun 1980 menjadi penghubung beberapa kecamatan disekitarnya. Namun, masa pelaksanaan proyek tersebut sering terjadi kendala seperti kurangnya alat yang beroperasi, kerusakan alat selama beroperasi, distribusi tenaga kerja yang kurang merata, cuaca buruk, bencana alam, dan lain sebagainya.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan terjadi selama pelaksanaan proyek jalan Batas Aceh Timur – Pining - Blangkejeren. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan kuisioner.Responden ditujukan kepada pihak – pihak yang terlibat langsung dalam mengerjakan proyek jalan ini, yaitu Dinas PUPR,Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas. Tekni pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Untuk pengolahan data digunakan uji validitas,reliabilitas dan analisis dekriptif. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang paling dominan pada pelaksanaan proyek jalan batas Aceh Timur – Pining – Blangkejeren adalah faktor bahan dengan mean sebesar 3,196
Kata Kunci : Faktor Risiko,Pelaksanaan, Proyek jalan,analisis deskriptif

ABSTRACT Road infrastructure is one of the supporters in regional economic growth. The Aceh Timur-Pining-Blangkejeren border road project is one of the priorities of the Aceh government to improve the economy of the people of Kab. Gayo Lues. This 57 km long highway was built in 1980 to connect several sub-districts around it. However, during the implementation of the project there were often obstacles such as lack of operating equipment, equipment damage during operation, uneven distribution of labor, bad weather, natural disasters, and so on. This study aims to identify the dominant factors that occur during the implementation of the road project. . The research method used is a quantitative method by distributing questionnaires. The respondents in this study are the parties directly involved with this road project, namely the PUPR Service, Implementing Contractors and Supervisory Consultants. For data processing used validity, reliability and descriptive analysis. The results showed that the most dominant factor in the implementation of the East Aceh – Pining – Blangkejeren border road project was the material factor with a mean of 3,196 Keywords: Risk Factors, Implementation, Road Projects, descriptive analysis