KAJIAN PERILAKU HIDROLIKA PADA MODEL UJI FISIK SALURAN TRANSISI DAN PELUNCUR PELIMPAH BENDUNGAN KRUENG KLUET KABUPATEN ACEH SELATAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

KAJIAN PERILAKU HIDROLIKA PADA MODEL UJI FISIK SALURAN TRANSISI DAN PELUNCUR PELIMPAH BENDUNGAN KRUENG KLUET KABUPATEN ACEH SELATAN


Pengarang

Imam Faudli - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Azmeri - 197308201998032001 - Dosen Pembimbing I
CUT DWI REFIKA - - - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1904201010016

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S2) / PDDIKTI : 22101

Penerbit

Banda Aceh : Prog. Studi Magister Teknik Sipil., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

627.8

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Aceh Selatan memiliki kontur dengan kemiringan yang curam dan curah hujan tinggi sehingga rentan terhadap banjir, saat musim kemarau areal persawahan mengalami kekeringan akibat kekurangan air. Mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan membangun bendungan. Pelimpah merupakan bangunan pelengkap bendungan berfungsi untuk membuang debit banjir yang melimpah di atas tubuh bendungan (overtopping). Pelimpah yang memiliki kecuraman dan debit banjir yang tinggi berbahaya munculnya perilaku hidrolika berupa crossflow, kavitasi, dan aliran getar pada bagian saluran transisi dan peluncur pelimpah. Crossflow dapat menyebabkan naiknya muka air dalam saluran pelimpah dan erosi pada sisi dinding akibat berbenturan dengan gelombang. Kavitasi dapat membahayakan lantai saluran akibat gerusan. Aliran getar mengakibatkan ketidakrataan aliran pada kaki peluncur sehingga terganggunya stabilitas pelimpah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan desain saluran transisi dan peluncur yang optimum dengan melakukan kajian terhadap keamanan perilaku hidrolika pelimpah Bendungan Kr. Kluet. Metode analisis kavitasi dan aliran getar mengikuti kriteria perencanaan irigasi KP-04. Lokasi penelitian dilakukan di Labotarium sungai dan pantai Universitas Syiah Kuala. Pembuatan model fisik pelimpah Bendungan Kr. Kluet terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data desain pelimpah yang telah diskalakan, setelah itu dilakukan pengujian terhadap perilaku hidrolika dengan menggunakan debit outflow (Q2th s/d Q1000th). Desain saluran transisi dan peluncur pelimpah tidak aman terhadap perilaku hidrolika dilakukan perubahan desain, sehingga memperoleh perilaku hidrolika yang aman dan dijadikan sebagai desain optimum untuk saluran transisi dan peluncur pelimpah Bendungan Kr. Kluet. Hasil diperoleh untuk seri desain yaitu terjadi crossflow pada semua debit outflow dan pada debit Q1000th terjadi overtopping di jarak 79 m tumbukan pertama dengan Tmax = 5,0 m. Seri modifikasi untuk crossflow telah hilang. Nilai indeks kavitasi pada seri desain terendah yaitu 0,26 pada jarak 403,6 m Q100th, sedangkan seri modifikasi nilai terendah mengalami peningkatan yaitu 0,32 pada jarak 403,6 m (area kaki peluncur) Q1000th. Seri desain dan seri modifikasi tidak terjadi aliran getar. Seri modifikasi merupakan desain optimum untuk pelimpah Bendungan Kr. Kluet karena memiliki tingkat keamanan lebih baik dibandingkan seri desain.

Kata Kunci : Model fisik, Crossflow, kavitasi, aliran getar, saluran transisi, peluncur

South Aceh has a steep slope contour and high rainfall so it is vulnerable to flooding while during the dry season rice fields experience drought due to a lack of water. Therefore, a dam is built to mitigate these issues. The spillway is a complementary structure to the dam that functions to dispose of the overtopping flood discharge. A spillway that has a steep slope and flood discharge is dangerous for hydraulic behavior such as crossflow, cavitation, and vibrating flow in the transition and launcher channel of the spillway. Crossflow can cause water level rise in the spillway and erosion of the side walls due to collision with waves. Cavitation can harm the drain floor due to scouring. The vibrating flow results in uneven flow at the foot of the launcher so that the stability of the spillway is hampered. This study aims to obtain the optimum design of the transition and launcher channel by conducting a study on the safety hydraulics behavior of the spillway on the Kr. Kluet Dam. The method of analysis of cavitation and vibrating flow follows the irrigation planning criteria of KP-04. The experiment was carried out at the River and Coast Laboratory of Syiah Kuala University. In making a physical model of the spillway of Kr. Kluet Dam, the collection of the spillway design data that had been scaled was conducted first, afterward the hydraulic behavior was tested utilizing the outflow discharge, from Q2th to Q1000th. Should the design of the transition and launcher channel spillway is not safe for hydraulic behavior, the design is modified up until a safe hydraulic behavior is obtained which will subsequently be used as the optimum design for the transition and launcher channel spillway for the Kr. Kluet Dam. The results obtained for the base design were that crossflow occurred at all outflow discharges and an overtopping at a distance of 79 m in the first collision with Tmax = 5.0 m occurred at the Q1000th discharge. Crossflow was not found in the modified design. The lowest cavitation index value in the base design series is 0.26 at a distance of 403.6 m in Q100th, while the modified series has the lowest value of 0.32 at a distance of 403.6 m (launcher foot area) in Q1000th. Design and modification series do not occur Vibration flow was neither found in base nor modified design. The modified series is the optimum design for the Kr. Kluet spillway because it has a higher security level than the base design series. Keywords: Physical model, Crossflow, cavitation, vibrating flow, transition channel, launcher

Citation



    SERVICES DESK