OPTIMASI JUMLAH LUBANG PERFORASI KEMASAN DAN LAMA RNPENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS FISIKOKIMIA CABAI MERAH DENGAN MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

OPTIMASI JUMLAH LUBANG PERFORASI KEMASAN DAN LAMA RNPENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS FISIKOKIMIA CABAI MERAH DENGAN MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY


Pengarang

MUHAMMAD RIJAL - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Sri Hartuti - 198101212005012003 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1705106010002

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2022

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Cabai merah (Capsium annuum L.) merupakan salah satu produk holtikultura yang indentik dengan rasa buah pedas karena disebabkan adanya kandungan capsaicin. Cabai merah mempunyai kandungan zat gizi yang cukup dimana zat gizi tersebut sangat diperlukan dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Zat gizi yang terkandung di dalam cabai merah antara lain karbohidrat, vitamin, fosfor, dan senyawa lainnya. Pada dasarnya cabai merah setelah dilakukan pemanenan akan langsung didistribusikan ke konsumen karena cabai merah yang telah siap dipanen tidak bisa disimpan lama dan cepat mengalami pembusukan sehingga dapat memunculkan permasalahan yang harus dipecahkan. Oleh karena itu diperlukannya waktu simpan yang tepat dan teknik pengemasan yang benar salah satunya adalah membuat lubang perforasi pada kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum lama penyimpanan dan jumlah lubang perforasi pada kemasan terhadap kualitas cabai merah menggunakan Respon Surface Methodology (RSM).
Tahapan pertama penelitian ini adalah mensortasi buah cabai merah untuk memisahkan buah cabai yang busuk, patah, cacat dan kotoran. Kemudian cabai merah yang memiliki tingkat kematangan dan ukuran yang seragam dibersihkan dari kotoran. Kemudian cabai merah ditimbang sebanyak 230 gram dan dikemas dengan menggunakan kemasan styrofoam untuk wadah bagian bawah dan dibungkus plastik wrap pada bagian atasnya. Selanjutnya dibuat lubang perforasi pada bagian atas, tengah dan bawah kemasan dengan diameter 2 mm pada semua sampel kemasan dengan variasi jumlah lubang perforasinya adalah 0, 2, 7, 12 dan 14. Selanjutnya disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu rendah yaitu 10±2 ºC, dan dilakukan penyimpanan selama 7, 10, 17, 24, dan 27 hari. Setelah itu dilakukan analisis terhadap susut bobot, perubahan warna, vitamin C dan total padatan terlarut. Selanjutnya dilakukan optimasi dengan RSM menggunakan software minitab 16, hasil optimasi tersebut menjadi mutu fisikokimia cabai merah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan cabai merah berpengaruh nyata terhadap susut bobot, vitamin C dan total padatan terlarut. Sedangkan jumlah lubang perforasi kemasan hanya berpengaruh nyata terhadap vitamin C. Hasil optimasi diperoleh model persamaan dari masing-masing respon yang menunjukkan hasil optimum untuk susut bobot terbaik adalah 2,08 % pada jumlah lubang perforasi kemasannya adalah 5 lubang dan lama penyimpanan 7,1 hari, hasil optimasi warna ⁰Hue adalah 47,65⁰ pada jumlah lubang perforasi kemasannya adalah 0 lubang dan lama penyimpanan 18 hari, hasil optimum untuk kadar vitamin C tertinggi adalah 58,23 mg/100 gram bahan pada 5 lubang perforasi kemasan dan lama penyimpanan 7,1 hari, dan hasil optimasi total padatan terlarut adalah 10,24 %Brix pada jumlah lubang perforasi kemasannya adalah 7 lubang dan lama penyimpanan 7,1 hari. Kondisi optimum susut bobot dan vitamin C cabai merah adalah 5 lubang perforasi kemasan dengan 7,1 hari penyimpanan, memperoleh nilai susut bobotnya sebesar 2,07% dan vitamin C sebesar 58,16 mg/100gram, dan uji validasi memperoleh susut bobot sebesar 2,16% dan vitamin C sebesar 58,08 mg/100gram.

Red chili (Capsium annuum L.) is one of the horticultural products that is identical to the spicy fruit taste because it contains capsaicin. Red chili has sufficient nutritional content where these nutrients are very necessary and beneficial for the health of the body. Nutrients contained in red chili include carbohydrates, vitamins, phosphorus, and other compounds. Basically red chilies after harvesting will be directly distributed to consumers because red chilies that are ready to be harvested cannot be stored for long and decay quickly so that they can cause problems that must be solved. Therefore, it is necessary to have the right storage time and the correct packaging technique, one of which is to make perforations in the packaging. This study aims to determine the optimum conditions of storage time and the number of perforations on the packaging on the quality of red chili using Response Surface Methodology (RSM). The first stage of this research is sorting the red chilies to separate the rotten, broken, defective and dirt chilies. Then the red chilies that have a level of maturity and uniform size are cleaned of dirt. Then the red chili is weighed as much as 230 grams and packaged using styrofoam packaging for the bottom container and wrapped in plastic wrap on the top. Furthermore, perforations were made at the top, middle and bottom of the packaging with a diameter of 2 mm on all samples of the packaging with variations in the number of perforations being 0, 2, 7, 12 and 14. Then stored in a refrigerator with a low temperature of 10±2 C , and stored for 7, 10, 17, 24, and 27 days. After that, an analysis of weight loss, color change, vitamin C and total dissolved solids was carried out. Furthermore, optimization was carried out with RSM using minitab 16 software, the results of the optimization became the physicochemical quality of red chili. The results showed that the storage time of red chili had a significant effect on weight loss, vitamin C and total dissolved solids. Meanwhile, the number of perforations in the packaging only had a significant effect on vitamin C. The optimization results obtained an equation model for each response which showed the optimum result for the best weight loss was 2.08% in the number of perforations in the packaging was 5 holes and the storage time was 7.1 days. , the result of color optimization Hue is 47.65⁰ at the number of perforation holes in the packaging is 0 holes and storage time is 18 days, the optimum result for the highest vitamin C content is 58.23 mg/100 grams of material in 5 holes perforated packaging and storage time is 7.1 days, and the result of optimization of total dissolved solids is 10.24 % Brix on the number of perforations in the packaging is 7 holes and the storage time is 7.1 days. The optimum conditions for weight loss and vitamin C of red chili were 5 perforated packaging holes with 7.1 days of storage, obtained a weight loss value of 2.07% and vitamin C of 58.16 mg/100gram, and the validation test obtained a weight loss of 2, 16% and vitamin C of 58.08 mg/100gram.

Citation



    SERVICES DESK