Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
RITUAL KEAGAMAAN DAN RELIGIUSITAS PADA ANGGOTA LDK FOSMA DALAM PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER
Pengarang
SITI HUMAIRA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Bukhari - 197505242009121001 - Dosen Pembimbing I
Firdaus Mirza Nusuary - 198610162019031009 - Dosen Pembimbing II
Nomor Pokok Mahasiswa
1710101010032
Fakultas & Prodi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Sosiologi (S1) / PDDIKTI : 69201
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik., 2021
Bahasa
Indonesia
No Classification
306.6
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
LDK merupakan lembaga pembinaan mahasiswa dalam membentuk karakter religiusitas melalui pemenuhan ritualitas sehingga religius dan ritual dimakna seara individu berbeda-beda sesuai dengan interaksi sosial individu secara subjektif. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat interaksi, ritual, makna dan simbol religiusitas dan ritualitas. Teori yang digunakan ialah teori interaksi simbolik Herbert Blummer. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian yang ditemukan menyangkut makna (meaning) ritualitas dan religiusitas ditentukan atas intensitas (kebiasaan) tindakan sehari - hari. Pada shalat sunnah dhuha dan rawatib, ritualitas dimaknai sebagai ibadah dalam aktivitas sehari – hari. Pada shalat sunnah dhuha saja, dimaknai sebagai keberkahan aktivitas di pagi hari. Pada shalat sunnah dhuha, rawatib dan tahajud, ritualitas dimaknai sebagai pemenuhan ibadah dalam hidup. Terkait pakaian syar’i ditemukan bahwa pakaian syar’i memiliki makna sebagai pakaian sehari – hari, membuat percaya diri serta membuat diri lebih aman. Selain itu menyangkut persoalan pembentukan simbol melalui bahasa (language) sangat ditentukan dari lingkungan interaksi pada lembaga melalui kajian islam, diskusi, dan likok. Simbol ini kemudian dimodifikasi kembali dalam aspek berpikir (thought) sehingga ritualitas shalat sunnah memiliki makna baru seiring dengan tindakan interaksi pada aspek language yaitu sebagai memperkuat hubungan sosial pada shalat sunnah tahajud, adanya rasa takut akan batal nya shalat wajib pada shalat sunnah rawatib, serta untuk kejernihan pikiran pada shalat sunnah dhuha. Kemudian terkait pakaian syar’i dalam konsep thought yaitu pakaian yang sudah di atur dan wajib bagi setiap muslimah.
Kata Kunci : Simbolik, Meaning, Language, Thought, Ritualitas, Religiusitas
ABSTRACT LDK is an institution for fostering students in shaping the character of religiosity through the fulfillment of rituals so that religious and rituals are interpreted individually according to individual subjective social interactions. The purpose of this research is to look at the interactions, rituals, meanings and symbols of religiosity and rituality. The theory used is Herbert Blummer's theory of symbolic interaction. The research method used is qualitative with a fenomenology approach. The results of the research found concerning the meaning (meaning) of rituality and religiosity are determined by the intensity (habits) of daily actions. In the sunnah dhuha and outpatient prayers, rituality is interpreted as the fulfillment of worship between activities and activities. In the dhuha sunnah prayer only, it is interpreted as a blessing for activity in the morning. In the sunnah dhuha, rawaib and tahajjud prayers, rituality is interpreted as the fulfillment of worship in life. Regarding syar'i clothing, it was found that syar'i clothing has the meaning as daily clothing, making self-confidence and making oneself more secure. In addition, regarding the issue of symbol formation through language, it is very much determined from the interaction environment in the institution through Islamic studies, discussions, and twists. This symbol is then modified again in the aspect of thinking (thought) so that the rituality of the sunnah prayer has a new meaning along with the interaction action on the language aspect, namely as strengthening social relations in the tahajjud sunnah prayer, the fear that the obligatory prayers will be canceled at the caretaker sunnah prayer, and to clarity of mind in the sunnah prayer dhuha. Then related to syar'i clothing in the concept of thought, namely clothes that have been arranged and are mandatory for every Muslim woman. Keywords : Symbolic, Meaning, Language, Thought, Ritual, Religiosity
RITUAL KEAGAMAAN DAN RELIGIUSITAS PADA ANGGOTA LDK FOSMA DALAM PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER (SITI HUMAIRA, 2021)
PERAN KOMUNIKASI AYAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK: STUDI PADA SANTRI DI DAYAH MODERN DARUL ULUM BANDA ACEH (Muhammad Abdallah Husein, 2023)
KONSEP DIRI PENGUSAHA KIBOY FOOD DALAM PERSPEKTIF INTERAKSIONISME SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD (Syifa Nabila, 2024)
KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS PADA KOMUNITAS MUSLIMAH ACEH FILLAH (MEISYANI DARA T, 2018)
STUDI FENOMENOLOGI PEREMPUAN PEROKOK DI CAFE DI KOTA BANDA ACEH (FARAH ZAYYAN, 2023)