Electronic Theses and Dissertation

Di era kemajuan teknologi, masyarakat semakin peduli terhadap mitigasi bencana. Begitu juga di ruang lingkup Teknik Sipil adanya penerapan ketentuan zonasi dan standar dalam perencanaan ketahanan gempa agar dapat meminimalisir kerugian. Pada setiap proses perencanaan dimensi bangunan terutama pada struktur atas bangunan gedung, besaran dari setiap dimensi komponen struktur akan mengikuti pola pembebanan dan tingkat kerawanan wilayah tersebut. Sehingga besaran harga satuan bangunan yang dibutuhkan juga akan bervariasi pada setiap wilayah. Jika keadaan tersebut di sandingkan dengan perencanaan anggaran, besar dan kecilnya alokasi yang diperlukan akan bervariasi sesuai dengan wilayah yang merubah dimensinya. Dari hal tersebut diperlukan suatu kajian yang dapat menjelaskan pola-pola dari perubahan biaya konstruksi bangunan gedung bagian atas. Untuk itu, penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pola perubahan kebutuhan harga satuan bangunan pada zonasi gempa dan faktor keutamaan gempa dengan metode pendekatan indeks harga. Kajian ini akan diaplikasikan pada bangunan Gedung tidak sederhana berlantai dua dan empat yang akan menggunakan struktur beton bertulang pada delapan zonasi gempa yang ada di Provinsi Aceh. Harga Satuan Bangunan (HSB) bagian atas dianalisis dari total harga struktur bangunan. Perbandingan HSB pada suatu zona referensi dan faktor keutamaan gempa di analisis untuk mendapakan Indeks Harga Satuan Bangunan (IHSB) bagian atas. Zona 10 dijadikan zona referensi dikarenakan zona tersebut zona dengan beban gempa terendah yang berada di wilayah kajian, untuk Faktor Keutamaan Gempa (FUG) yaitu 1,00. Hasil dari penelitian menunjukkan perubahan nilai indeks yang terjadi akibat perubahan zonasi gempa cenderung fluktuasi sedangkan perubahan nilai indeks yang terjadi akibat nilai Faktor keutamaan gempa (FUG) stabil meningkat.

Kata Kunci : Indeks Harga, Gempa , Zonasi Wilayah Gempa

The awareness of mitigation of disaster risk has been increased especially in this advanced digital transformation. In each process of planning the dimensions of the building, particularly on the superstructure of the building, the magnitude of each dimension of the structural components will be based on the pattern of loading and the level of vulnerability of the area. As a result, the building unit price will also vary in each region. If this process is incorporated into the estimated expenses, the amount of funding required will differ according to the changes of the area’s dimension. Respectively, a study to explain the patterns of changes in the construction costs of the buildings’ superstructure is highly demanded. Therefore, this study aims at analyzing the pattern of changes in the need for building unit prices in seismic hazard classification and potential earthquake factors using the price index approach method. This study was applied to two- and four-story non-simple buildings using reinforced concrete structures in eight earthquake zones in Aceh. The Building Unit Price (HSB) of the building’s superstructure was analyzed from the total price of the building structure. The comparison of HSB in a reference zone and the earthquake priority factor was analyzed to get the building’s superstructure Unit Price Index (IHSB). Zone 10 was used as a reference zone because it is the zone with the lowest earthquake load in the study area, for the Earthquake Priority Factor (FUG) which is 1.00. This study showed that changes in index values that occur due to changes in earthquake zoning tend to fluctuate, while changes in index values that occur due to the value of the earthquake priority factor (FUG) are steadily increasing. Keyword: Price Index, Earthquake , Earthquake Zoning