Electronic Theses and Dissertation

Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan bedah dengan cara mengeluarkan gigi
dari soketnya, dilakukan apabila kondisi gigi tidak dapat dipertahankan. Pasca
pencabutan gigi, akan terbentuk luka pada jaringan sekitarnya sehingga memicu
respon tubuh memulai proses penyembuhan. Penyembuhan luka pasca pencabutan
gigi terdiri dari 4 fase yaitu hemostasis, inflamasi, proliferasi dan remodeling.
Pada fase proliferasi, fibroblas merupakan sel utama yang berperan penting dalam
proses penyembuhan luka. Madu memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi dan
antioksidan yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini
adalahiuntukimengetahui efektivitas pemberian madu hutan ( Apis dorsata) dan
madu ternak (Apis cerana dan Trigona) terhadap jumlah fibroblas pada
penyembuhan luka pasca pencabutan gigi tikus Wistar. Penelitian ini dilakukan
dengan menghitung jumlah fibroblas pada setiap preparat histologi tikus wistar
setelah dilakukan pencabutan gigi terhadap kelompok kontrol negatif tanpa
perlakuan, kelompok kontrol positif dengan pemberian iod gliserin, kelompok
madu Apis dorsata, kelompok madu Apis cerana dan kelompok madu Trigona.
Hasil analisis statistik menggunakan uji one way ANOVA menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan jumlah fibroblas pada seluruh
kelompok perlakuan. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa pada kelompok madu
Trigona berbeda secara signifikan dengan seluruh kelompok perlakuan.
Disimpulkan bahwa Madu hutan (Apis dorsata) dan madu ternak (Apis cerana
dan Trigona) efektif dalam meningkatkan jumlah sel fibroblas pada penyembuhan
luka pasca pencabutan gigi tikus Wistar. Madu yang paling efektif dalam
meningkatkan jumlah sel fibroblas pada penyembuhan luka pasca pencabutan gigi
tikus Wistar adalah madu Trigona.
Kata kunci: Pencabutan gigi, fibroblas, madu Apis dorsata, madu Apis cerana,
madu Trigona

Tooth extraction is a surgical action by removing the tooth from the socket, done if the condition of the tooth cannot be maintained. After tooth extraction, wounds will form on the surrounding tissues that trigger the body's response to start the healing process. Wound healing after tooth extraction consists of 4 phases namely hemostasis, inflammation, proliferation and remodeling. In the proliferation phase, fibroblasts are the main cells that play an important role in the wound healing process. Honey has antibacterial, antiinflammatory and antioxidant properties that can speed up wound healing. The purpose of this study was to determine the effectiveness of giving forest honey (Apis dorsata) and livestock honey (Apis cerana and Trigona) to the amount of fibroblasts in wound healing after the removal of Wistar rats teeth. The study was conducted by calculating the number of fibroblasts in each histological preparation of wistar mice after tooth extraction of negative control groups without treatment, positive control group with administration of glycerin iod, Apis dorsata honey group, Apis cerana honey group and Trigona honey group. The results of statistical analysis using the one way ANOVA test showed a significant difference in the increase in the number of fibroblasts in the entire treatment group. The results of Duncan's test showed that the Trigona honey group was significantly different from all treatment groups. It was concluded that forest honey (Apis dorsata) and livestock honey (Apis cerana and Trigona) were effective in increasing the number of fibroblast cells in wound healing after tooth extraction in Wistar rats. The most effective honey in increasing the number of fibroblast cells in wound healing after the tooth extraction of Wistar mice is Trigona honey. Keywords: Tooth extraction, fibroblasts, Apis dorsata honey, Apis cerana honey Trigona honey