Electronic Theses and Dissertation

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio penambahan adsorben zeolit dan pengaruh perbedaan lokasi minyak nilam terhadap komposisi kimia minyak nilam. Minyak nilam yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Lamteuba Kabupaten Aceh Besar dan daerah Batee Shoek Kota Sabang. Karakterisasi spektrum Fourier Transfer Infra Red (FTIR) minyak nilam yang divariasikan dengan penambahan zeolit (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 g) dianalisis menggunakan kemometri kalibrasi multivariate Principal Component Analysis (PCA) dan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan penambahan variasi adsorben zeolit diduga tidak berpengaruh terhadap komposisi penyusun kimia minyak nilam, hal ini ditandai dengan tidak munculnya komponen-komponen baru dari penyusun kimia minyak nilam. Minyak nilam yang berasal dari lokasi yang berbeda menunjukkan pola perubahan komposisi kimia yang sama. Secara visual tidak terdapat perbedaan spektrum FTIR dari minyak nilam asal Lamteuba dan Batee Shoek, namun terlihat perbedaan yang sangat jelas ketika dianalisis dengan PCA. Skor plot PCA yang diperoleh menunjukkan minyak nilam murni dan minyak nilam yang divariasikan dengan zeolit memiliki karakteristik yang hampir sama. Hal ini disebabkan oleh komposisi kimia yang terkandung dalam sampel yang juga tidak jauh berbeda. Skor plot PLS minyak nilam menunjukkan model validasi yang sangat baik, hal ini dibuktikan oleh nilai Coefficient of Determination (R2) yang baik dan rendahnya nilai Root Mean Square Error Coefficient of Variation (RMSECV).
Kata kunci: Minyak nilam, zeolit, kemometri, PCA dan PLS

Tidak Tersedia Deskripsi