POLA DAN SENSITIVITAS KUMAN PENYEBAB OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DI POLI THT RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

POLA DAN SENSITIVITAS KUMAN PENYEBAB OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DI POLI THT RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN


Pengarang

Warzukni - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0807101010052

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran.,

Bahasa

Indonesia

No Classification

617.8

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan infeksi telinga tengah yang menyebabkan kerusakan lokal yang serius dan komplikasi yang berbahaya. Terapi antibiotik yang tepat dan efektif secara empiris dapat mencegah terjadinya kerusakan dan komplikasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kuman dan sensitivitas dari mikroorganisme patogen yang menyebabkan OMSK. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode observasi laboratorium. Bakteri diisolasi dari sekret telinga penderita OMSK yang datang ke Poli THT RSUDZA pada November 2011 hingga Februari 2012. Hasil kultur kuman yang diperoleh dari 30 spesimen sekret telinga ditemukan adanya bakteri patogen (56,67%), bakteri nonpatogen (13,33%) dan jamur (13,33%), sementara itu 16,67% lainnya tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri. Bakteri penyebab terbanyak yang berhasil diisolasi adalah Pseudomonas aeruginosa (30,00%), diikuti Staphylococcus aureus (13,33%), Proteus sp. (6,67%), Proteus mirabilis (3,33%) dan Klebsiella pneumoniae (3,33%). Hasil uji sensitivitas antibiotik pada setiap bakteri berbeda-beda. Antibiotik yang paling efektif bagi isolat P. aeruginosa adalah Ceftazidime (100%), diikuti dengan Tobramycin (88,89%) dan Ciprofloxacin (77,78%). Cefotaxime dan Vancomycin merupakan antibiotik yang paling efektif bagi isolat S. aureus dengan tingkat sensitivitas sebesar 100%, diikuti dengan Amoxicillin-Clav, Ceftazidime dan Clindamycin dengan sensitivitas masing-masing sebesar 75%. Isolat Proteus sp. dan P. mirabilis sensitif terhadap Ciprofloxacin dan Cephalosporin generasi ketiga. Isolat K. pneumoniae sensitif terhadap Cephalosporin generasi ketiga dan resisten terhadap Ciprofloxacin serta antibiotik golongan Penicillin dengan inhibitor betalaktamase.

Kata kunci: Otitis media supuratif kronis, Pola kuman, Sensitivitas antibiotik

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK