PERKEMBANGAN KOTA SUBULUSSALAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN 2000-2010 | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

   

PERKEMBANGAN KOTA SUBULUSSALAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMEKARAN 2000-2010


Pengarang

Sartini - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0606101050007

Fakultas & Prodi

Fakultas / / PDDIKTI :

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penelitian yang berjudul "Perkembangan Kota Subulussalam Sebelum dan Sesudab Pemekaran Pemerintah membawa suatu perubahan dalam pola enyelenggaraan pemerintahan, melalui pemberian Otonomi Daerah yang terwujud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999, daerah dipersilabkan untuk mengurus rumah tangganya sendiri secara bertanggungjawab.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Proses Pemekaran Kota bulussalam,dan bagaimana kehidupan masyarakat Kota Subulussalam Sebelum dan Sesudah Pemekaran Penelitian ini menggunakan metode historis, dan pengumpulan data dengan menggunakan rnetode wawancara langsung dengan tokoh-tokoh masyarakat yang berada di Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam.
Berdasarkan hasil wawancara, maka dapat diperoleh hasil informasi bagaimana proses Perkembangan Kota Subulussalam,sehingga bisak berkembang dengan maju, Kota Subulussalam tersebut bisak mernbentuk Kotanya Sendiri menjadi Kota Madya.Baik dari tuntutan masyarakat untuk melakukan pemekaran Kota Subulussalam disebabkan kurang pedulinya Pemerintab Daerah Aceh Singkil dalam membangun wilayah Kota Subulussalam. Setelah terjadinya Pemekaran Kondisi Pemerintah Kota Subulussalam kehidupan Sosial, Ekonomi masyarakat semakin berkembang. Begitu juga kisah sejarah Subulussalam sebelum pemekaran menjadi Kota, Subulussalam merupakan nama yang diberikan oleh ulama kharismatik yang sekaligus Gubernur Aceh (Alm). Ali Hasymi saat berkunjung ke daerah Subulussalam.Nama Subulussalam diambil dari bahasa Arab yang berarti jalan menuju Kedamaian dan Kesejahteraan.
Pada saat terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil, Subulussalam merupakan ibukota dari Kecamatan Simpang Kiri. Kecamatan Simpang Kiri merupakan salah satu kecamatan dari 4 Kecamatan yang menjadi wilayab Kabupaten Aceh Singkil. Dengan bergulirnya Otonomi daerah yang memberikan peluang untuk membentuk Kecamatan dengan Peraturan Daerah Kabupaten maka berdasarkan pertimbangan aspiriasi masyarakat dan luas wilayah Kecamatan Simpang Kiri yang begitu besar, Kecamatan Simpang Kiri dimekarkan menjadi 7 Kecamatan,yaitu; Kecamatan Simpang Kiri, Kecamatan Penanggalan, Kecamatan Rundeng, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Baharu, Kecarnatan Singkohor, dan Kecamatan Longkib.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK