Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
KETAHANAN F2 TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) TERHADAP BEGOMOVIRUS PADA FASE PERTUMBUHAN
Pengarang
NURUL HADISAH - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1605101050044
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan genotipe cabai F2 hasil persilangan BaPep-5 dan BaPep-4 terhadap Begomovirus pada fase vegetatif. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Balai Latihan Penyuluh Pertanian (BLPP) Saree, Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2020. Penelitian ini menggunakan benih tanaman cabai turunan F2 hasil persilangan BaPep-5 dengan BaPep-4 yang ditanam sebanyak 722 tanaman dan digunakan sebagai sampel sebanyak 500 tanaman, benih cabai BaPep-5 yang ditanam sebanyak 164 tanaman dan digunakan sebagai sampel sebanyak 15 tanaman, benih cabai varietas BaPep-4 yang ditanam sebanyak 168 tanaman dan digunakan sebagai sampel sebanyak 15 tanaman. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, jumlah cabang sekunder, jumlah cabang tertier, lebar kanopi, luas daun, bentuk daun, warna daun, dan warna batang. Untuk pengambilan sampel tanaman cabai diambil 85 tanaman dari 500 tanaman F2 hasil persilangan BaPep-5 dengan BaPep-4 yang termasuk ke dalam 11 kriteria tanaman F2 yang memiliki ketahanan terhadap virus. Tanaman cabai F2 menunjukkan pertumbuhan yang baik, yang di tandai dengan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan tetuanya BaPep-5 dan BaPep-4. Mulai dari tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, cabang sekunder, cabang terier, lebar tajuk, hingga luas daun. Seluruhnya menunjukan tingkat pertumbuhan yang melampaui tetuanya. Tanaman F2 juga tidak menunjukan gejala yang signifikan akibat serangan Begomovirus, serta mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang terserang Begomovirus. BaPep-5 juga mengalamai pertumbuhan yang terus meningkat setiap minggunya, namun tidak secepat turunannya yaitu F2. Pertumbuhan BaPep-4 sangat jauh tertinggal dibandingkan tanaman F2 dan BaPep-5 walaupun setiap minggunya mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena BaPep-4 lebih toleran terserang Begomovirus dibandingkan dengan tanaman F2 dan BaPep-5. Tanaman F2, yang termasuk ke dalam 11 Kriteria memiliki pertumbuhan yang paling bagus diantara 500 tanaman F2 lainnya. Penentuan 11 kriteria dipilih berdasarkan keinginan peneliti dalam memilih tanaman yang terbaik yang terlihat secara visual. Dari 500 tanaman F2, adidapatkan 85 tanaman yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dengan pesat, walaupun dalam keadaan terserang virus.
Kata kunci : BaPep-5, BaPep-4, Begomovirus
Abstract. This study aims to determine the durability of F2 chili genotype resulting from bapep-5 and BaPep-4 crosses against Begomovirus in vegetative phase. This research was conducted in the experimental garden of The Agricultural Extension Training Center (BLPP) Saree, Aceh Besar. This research was conducted from February to July 2020. This study used the seeds of F2 derived chili plants from the cross of BaPep-5 with BaPep-4 planted as many as 722 plants and used as a sample of 500 plants, BaPep-5 chili seeds planted as many as 164 plants and used as a sample of 15 plants, chili seeds bapep-4 varieties planted as many as 168 plants and used as a sample of 15 plants. The observed parameters are plant height, dichotomus height, stem diameter, number of secondary branches, number of tertier branches, width of canopy, leaf area, leaf shape, leaf color, and stem color. For sampling of chili plants taken 85 plants from 500 plants F2 crossed BaPep-5 with BaPep-4 which is included in the 11 criteria of F2 plants that have resistance to viruses. Its characteristics are able to survive and remain productive as long as the plant is attacked by viruses, has a fruit shape that remains normal and good, has a wide canopy and a large number of branches and produces a lot of fruit that can be seen visually. The results showed that F2 plants included in the 11 criteria that have been selected have a good average growth, ranging from plant height, to the width of the header, all showing signs of resistance of F2 plants to Begomovirus. Plants from BaPep-5 show good growth, and do not show significant symptoms due to Begomovirus attacks, and are able to adjust to the appalling state of the environment. BaPep-4 plants have poor growth ranging from 15 HST to 75 HST with dwarf plant characteristics, leaves that turn curly, and show growth left behind compared to BaPep-5 and F2 plants.
Keywords: tolerant, resistant, criteria.
Tidak Tersedia Deskripsi
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK CABAI KERITING (CAPSICUM ANNUUM L.) GENOTIPE IPB TAHAN BEGOMOVIRUS DI ACEH (PRILLY BERLIANA, 2022)
IDENTIFIKASI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS CABAI LOKAL (CAPSICUM ANNUUM L.) TERHADAP SERANGAN BEGOMOVIRUS PADA FASE VEGETATIF DAN HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN DENGAN HASIL TANAMAN DI DATARAN RENDAH (PUTRA BAHAGIA, 2019)
KETAHANAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN CABAI LOKAL (CAPSICUM ANNUUM L.) AKIBAT SERANGAN BEGOMOVIRUS (Tuah Hidayat, 2024)
PENINGKATAN KERAGAMAN GENETIK CABAI TAHAN TERHADAP BEGOMOVIRUS PADA BEBERAPA GENOTIPE ODENG MUTAN (M3) MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA (MUHAMMAD FARHAN FARABI, 2023)
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK PADA BEBERAPA GENOTIPE CABAI HIAS (CAPSICUM ANNUUM L.) IPB TAHAN TERHADAP BEGOMOVIRUS AKIBAT PERLAKUAN MIKORIZA (Teuku Muhammad Rizki, 2023)