Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
PENGARUH PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN,METODE PENGERINGAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU KELAPA PARUT KERING (DESICCATED COCONUT)
Pengarang
Eka Afiyanthi - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
9951511946
Fakultas & Prodi
Fakultas / / PDDIKTI :
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan salah satu sentral perkebunan kelapa di Indonesia. Luas perkebunan kelapanya mencapai 110.233 Ha pada tahun 2002 dengan tanaman yang menghasilkan seluas 94.482 Ha dan produksinya mencapai 73.043 ton. Di Provinsi NAD pemanfaatan kelapa yang terdaftar pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian yaitu untuk pembuatan minyak kelapa, sabun cuci, sabun mandi, cuka makanan (vinegar), nata de coco, arang tempurung. skim milk, kelapa sangrai giling. makanan ternak , pengolahan sabut, dan hatang kelapa. Salah satu hasil olahan kelapa yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh adalah kelapa parut kering (desiccated coconun).
Kelapa parut kering merupakan produk kelapa yang diolah sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan mempermudah keperluan memasak sehari-hari. Unsur kimia yang terbesar di dalam kelapa parut kering adalah lemak. Untuk mencegah kerusakan lemak yang dapat menurunkan mutu produk dilakukan penambahan antioksidan dalam beberapa tingkatan konsentrasi, dan variasi metode pengeringan. Selanjutnya kelapa parut kering yang dihasilkan mnengalami peninjauan mutu dengan membandingkan mutu produk sebelum dan sesudah penyimpanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah atau konsentrasi antioksidan, metode pengeringan, dan melihat pengaruh penyimpanan yang tepat untuk mendapatkan mutu kelapa parut kering (desiccated coconut) yang terbaik. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 (tiga) faktor, yaitu penggunaan antioksidan (@ tokoferol) (0%, 0,01%, 0,02%), tipe pengeringan (matahari. oven) dan lama penyimpanan (0 bulan, 1 bulan). Dengan demikian didapat 12 kombinasi perlakuan dengan 2 ulangan sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Parameter yang diamati pada kelapa parut kering adalah adalah rendemen, kadar air, kadar
lemak, bilangan asam, bilangan peroksida dan uji organoleptik (warna, aroma rasa dan tekstur).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (P
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGUJIAN SISTEM PENGERING KELAPA KUKUR UNTUK BAHAN BAKU KELAPA GONGSENG MENGGUNAKAN KOLEKTOR SURYA (Muhammad Iqbal, 2015)
FORMULASI BISKUIT KELAPA PARUT KERING DENGAN PERLAKUAN PENYANGRAIAN DAN TANPA PENYANGRAIAN (Eni Darlia, 2025)
PENGARUH SUHU PENGERINGAN KELAPA PARUT KERING DAN SUHU PEMANGGANGAN BISKUIT TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT KELAPA PARUT KERING. (Siti Aminah, 2025)
KAJIAN PEMBUATAN KELAPA PARUT KERING DAN ANALISIS FINANSIALNYA (STUDI KASUS DI PT. REJEKI BERSAMAH, KABUPATEN SIMEULUE) (Suci Rahmi, 2024)
UJI KINERJA ALAT PENGERING KELAPA KUKUR DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR DRYER (Cut Habri Mutia, 2024)