Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGGUNAAN KATA SAPAAN KEKERABATAN YANG BERSIFAT SANTUN DALAM BAHASA KLUET
Pengarang
Lisa Afrianti - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1006102040051
Fakultas & Prodi
Fakultas / / PDDIKTI :
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan., 2014
Bahasa
Indonesia
No Classification
499.224 2
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Kata Kunci : Kata sapaan, Kekerabatan Santun, Bahasa Kluet
Penelitian yang berjudul “Penggunaan Kata Sapaan Kekerabatan yang Bersifat Santun dalam Bahasa Kluet” ini mengangkat masalah (1) apa sajakah kata sapaan kekerabatan yang bersifat santun dalam bahasa Kluet, (2) bagaimana penggunaan kata sapaan kekerabatan yang bersifat santun dalam bahasa Kluet. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kata sapaan kekerabatan yang bersifat santun dalam bahasa Kluet, (2) mendeskripsikan penggunaan kata sapaan kekerabatan yang bersifat santun dalam bahasa Kluet. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif dengan memanfaatkan data yang diperoleh melalui wawancara. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik simak, sadap, cakap, introspeksi, snowball dan triangulasi. Selanjutnya, sumber data penelitian ini adalah masyarakat penutur asli bahasa Kluet, Desa Kampung Paya, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat delapan kata sapaan kekerabatan yang bersifat santun, yaitu : ka’m ‘anda’, ido/sido ‘beliau’, ndu ‘anda’, nami ‘kami’, kawan ka’m/ndu ‘kalian’, nanak ‘anak’, mek ‘adik dan anak’ dan pok ‘anak’. Penggunaan kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Kluet dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu (1) sapaan kesantunan untuk kekerabatan yang lebih tua (2) sapaan kesantunan untuk kekerabatan yang lebih muda. Pemilihan kesantunan dalam penggunaan kata sapaan kekerabatan dalam bahasa Kluet sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat strata kekeluargaan orang tersebut. Walaupun umur lawan tutur sudah tua namun si penutur mempunyai tingkat strata kekeluargaan yang sama dengan lawan tutur maka sapaan kesantunannya akan berbeda dengan lawan tutur yang memiliki tingkat strata kekerabatan yang lebih tinggi dengan si penutur. Selanjutnya, pemilihan kesantunan dalam penggunaan kata sapaan kekerabatan pada masyarakat Kluet juga dipengaruhi oleh hubungan kekeluargaan disebabkan karena faktor perkawinan.
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGGUNAAN SAPAAN KEKERABATAN DALAM BAHASA DEVAYAN DI KECAMATAN SIMEULUE CUT (Silviana Anjeli, 2024)
PENGGUNAAN SAPAAN KEKERABATAN DALAM WILAYAH KLUET ACEH SELATAN (ADRIYAN SYAH, 2023)
PENGGUNAAN SAPAAN KEKERABATAN DALAM BAHASA ANEUK JAMEE PADA MASYARAKAT GAMPONG LHOK KEUTAPANG, KECAMATAN TAPAKTUAN, KABUPATEN ACEH SELATAN (LIZA HARIANTI SUKMA, 2021)
DISFEMISME BAHASA KLUET DALAM TUTURAN MASYARAKAT RNDI KABUPATEN ACEH SELATAN (FERA MAIROJA, 2022)
PEMERTAHANAN BAHASA KLUET PADA ANGGOTA KELUARGA DI BANDA ACEH (Mellida Rizal, 2022)