KEMASAMAN TANAH DAN PERTUKARAN KATION PADA BEBERAPA JENIS TANAH DENGAN BAHAN INDUK BERBEDA DI LAHAN KERING ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

KEMASAMAN TANAH DAN PERTUKARAN KATION PADA BEBERAPA JENIS TANAH DENGAN BAHAN INDUK BERBEDA DI LAHAN KERING ACEH BESAR


Pengarang

Sahbudin - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1405108010001

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Ilmu Tanah (S1) / PDDIKTI : 54294

Subject
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2020

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Pengembangan sistem pertanian pada lahan kering memiliki prospek yang cukup potensial, mengingat Indonesia mempunyai 148 juta ha lahan kering yang menempati 78% luas dataran (Puslitbangtanak, 2001). Adapun provinsi Aceh Berdasarkan Statistik Indonesia 2019, memiliki luas daerah sekitar 5.795.600 ha (57.956 km2), kemudian berdasarkan data Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh 2017 melaporkan bahwa luas lahan kering diprovinsi Aceh mencapai 530.638 ha dari jumlah luas tersebut yang sudah termanfaatkan sebagai lahan pertanian hanya sekitar 2.563 ha sedangkan sisa lahan yang masih belum termanfaatkan sekitar 528.075 ha.Tanah dengan berbagai macam jenisnya tentu memiliki sifat kimia yang beraneka ragam yang harus disadari dan diakui bahwa dengan keanekaragaman jenis ini tentunya memiliki masalah yang beragam pula sehingga memerlukan pengelolaan yang tepat. Permasalahan yang umumnya ditemukan pada sistem pertanian lahan kering antara lain reaksi tanah yang masam, kandungan C-organik dan N rendah, miskin unsur hara, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah, fiksasi fosfat yang tinggi, masalah erosi dan ketersediaan air. bahwa hal ini dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan berakibat pada pencucian basa tanah yang cukup intensif yang menyebabkan kation basa rendah dan tanah bereaksi masam, oleh karena itu lahan kering perlu mendapatkan perhatian.
Penelitian ini dilakukan menggunakan dengan metode survai deskriptif yaitu melalui observasi lapangan dan analisis laboratorium. Observasi lapangan dimaksudkan untuk pengambilan data primer yang meliputi identifikasi ordo tanah dan pengambilan sampel tanah. Analisis laboratorium bertujuan untuk mendapatkan data informasi sifat fisika dan kimia sebagai variabel yang di analisis seperti pH (H2O & KCl) metode Elektrometrik, KTK dengan Amonium Asetat (1 N NH4COOCH3 pH 7) kadar kation basa tertukar (Ca, Na , K dan Mg) yang di ekstrak dengan 1 N NH4COOCH3 pH 7, KTK efektif (kation basa-dd + kation asam-dd), persentase kejenuhan basa atau KB dan jumlah kation menggunakan metode (?Ca+K+Mg+Na/KTK x 100%) serta tekstur dan C-Organik (metode Walkley and Black) sebagai data pendukung.
Perbedaan bahan induk pada ketiga ordo tanah berpengaruh terhadap sifat kemasaman dan pertukaran kation tanah tersebut. Tanah masam dari ketiga ordo tanah ditemukan pada ordo Andisols dan Ultisols karena memiliki nilai pH secara umum

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK