Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
KARAKTERISTIK DAN KERAPATAN SARANG ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON 1827) DI STASIUN PENELITIAN SORAYA, KAWASAN EKOSISTEM LEUSER (KEL)
Pengarang
MARDIANA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1505150020015
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Kehutanan (Gayo Lues) (S1) / PDDIKTI : 54254
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2020
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Abstrak. Orangutan sumatera (Pongo abelii) merupakan spesies langka yang dilindungi dan telah dimasukkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) ke dalam kategori satwa yang berstatus krisis atau “critically endangered”. Berbagai kegiatan manusia yang menyebabkan luasan habitat orangutan terus berkurang, seperti pembalakan liar dan perambahan hutan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan keberlangsungan hidup orangutan sumatera (Pongo abelii) khususnya di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) melalui penyediaan informasi mengenai karakteristik sarang orangutan sebagai acuan dalam rangka konservasi orangutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik pohon sarang orangutan sumatera (Pongo abelii) di Stasiun Penelitian Soraya. Penelitian menggunakan metode transek pada tiga transek dengan panjang 1 km dan lebar (50 m ke kanan dan 50 m ke kiri). Jumlah sarang yang ditemukan adalah sebanyak 27 sarang dengan jenis pohon yang mendominasi sebagai sarang orangutan adalah pohon Streblus elongatus dan Syzigium spp. dengan jumlah masing-masing 4 pohon (15%). Rata-rata tinggi pohon sarang dari permukaan tanah adalah 17,47 m, dan tinggi sarang antara 15,25 m, tinggi pohon sarang dengan tinggi sarang memiliki hubungan yang kuat. Rata-rata diameter pohon sarang yaitu 13,37 - 35,17 cm. Semakin besar berat badan orangutan tersebut maka semakin besar pula diameter yang dipilih orangutan sebagai pohon sarang. Karakteristik sarang berdasarkan kelas sarang yang paling banyak ditemukan adalah pada kelas C (sarang sudah lama dan sebagian daun sudah layu dan hilang serta terlihat lubang-lubang kecil) yaitu sebanyak 18 sarang, sedangkan posisi yang paling banyak ditemukan adalah posisi 3 (sarang berada pada ujung atau pucuk pohon utama) dengan jumlah sebanyak 13 sarang.
Kata kunci : Orangutan sumatera, karakteristik sarang, pohon sarang, stasiun penelitian soraya
Tidak Tersedia Deskripsi
KARAKTERISTIK DAN KERAPATAN SARANG ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON 1827) DI STASIUN PENELITIAN SORAYA, KAWASAN EKOSISTEM LEUSER (KEL) (MARDIANA, 2020)
KAJIAN PREFERENSI POHON SARANG ORANGUTAN (PONGO ABELII LESSON 1827) DI STASIUN PENELITIAN KETAMBE, TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER SEBAGAI UPAYA KONSERVASI (Nurul Islamidini, 2023)
ESTIMASI POPULASI ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON, 1827) BERDASARKAN JUMLAH SARANG DI STASIUN PENELITIAN KETAMBE, TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (NURLAILI, 2020)
ANALISIS KARAKTERISTIK SARANG ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII) DI STASIUN PENELITIAN KETAMBE, TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (JANATUL NURDIAH, 2024)
ESTIMASI POPULASI ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII) BERDASARKAN SARANG DI KAWASAN EKOSISTEM LEUSER GAMPONG BATEE MEUCANANG ACEH SELATAN (Zulmiadi, 2024)