Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
EKSISTENSI BADAN PENGELOLA MINYAK DAN GAS BUMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH
Pengarang
SAFRIZAL - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1503101010190
Fakultas & Prodi
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2020
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Safrizal,
2020
EKSISTENSI BADAN PENGELOLA MINYAK DAN GAS BUMI DALAM PENGELOLAAN MINYAK DAN GAS BUMI DI PROVINSI ACEH
Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala
(v, 56) pp.,bibl.,pic.
Prof. Dr. Faisal A. Rani, S.H., Hum.
Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi di Aceh di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015. Dalam Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Bersama Minyak dan Gas Bumi di Aceh menyebutkan terkait tugas BPMA dalam melakukan pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan terhadap kontak kerja sama kegiatan usaha hulu. Pengawasan yang dilakukan seharusnya tidak hanya terbatas pada kontrak kerja sama dengan kontraktor.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui mengenai eksistensi dan kewenangan Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi dalam pengelolaan sumber daya alam Migas di Aceh serta pengawasannya terhadap pengeboran minyak yang dilakukan secara ilegal dan untuk mengetahui upaya pengawasan yang dapat dilakukan badan pengelola minyak dan gas bumi di Aceh agar tidak terjadi pengeboran minyak secara ilegal.
Penelitian ini bersifat yuridis normatif dan yuridis empiris, data diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data dengan mempelajari buku-buku, undang-undang dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan judul skripsi ini. Secara bersamaan dilakukan pula wawancara dengan responden dan informan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Kewenangan BPMA terbatas dalam melakukan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kontrak kerja sama dengan perusahaan kontraktor migas, BPMA tidak mempunyai kewenangan dalam menangani dan menindaklanjuti pengeboran yang dilakukan secara ilegal oleh masyarakat umum. Upaya pengawasan yang dapat dilakukan oleh BPMA adalah mengawasi pelaksanaan kontrak kerja sama dengan perusahaan kontraktor minyak dan memberikan pengarahan serta pembiaan kepada perusahaan kontraktor untuk menjaga dan mengawasi wilayah kerja mereka.
Disarankan pemerintah untuk memberikan kewenangan secara umum kepada dinas ESDM untuk melakukan pengawasan secara umum terhadap sumber daya Migas yang ada di wilayah Aceh. Disarankan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai perwakilan pemerintah disarankan lebih mengawasi wilayah-wilayah yang menjadi sumber daya Migas agar tidak terjadinya pengeboran secara ilegal.
Tidak Tersedia Deskripsi
KEWENANGAN BADAN PENGELOLA MIGAS ACEH DALAM PERANCANGAN KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI (Muhammad Makmun, 2024)
ANALISIS HUBUNGAN KONSUMSI MINYAK BUMI DAN HARGA MINYAK MENTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (Rizqha marla saumina, 2014)
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN MIGAS ACEH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH (, 2018)
PENGEMBANGAN POCKET BOOK BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) PADA MATERI MINYAK BUMI (ONI TASNIMA, 2023)
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TERHADAP PENERTIBAN PERTAMBANGAN MINYAK ILEGAL DI GAMPONG ALUE PEUNO (YOLA AULIZA, 2022)