Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMILU DI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2019
Pengarang
MASTURAH - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1503101010330
Fakultas & Prodi
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2019
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Masturah, PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMILU DI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2019
2019
Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala
(vi, 72), pp., tabl., bibl.
Dr. Mohd. Din, S.H., M.H.
Ketentuan pidana pemilu diatur pada Pasal 488 sampai dengan Pasal 554 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Ketika terjadi tindak pidana pemilu, maka akan diproses melalui sistem peradilan pidana. Pada pelaksanaan pemilu tahun 2019 di Kota Banda Aceh, terdapat tujuh kasus yang diindikasikan sebagai tindak pidana pemilu. Namun, diantara tujuh kasus, hanya ada dua kasus yang dilakukan penindakan hingga adanya putusan pengadilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hambatan-hambatan yang dialami oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu yang selanjutnya disebut Sentra Gakkumdu yang terdiri dari Banwaslu, Kepolisian, dan kejaksaan dalam melakukan penindakan terhadap pelaku tindak pidana pemilu, dan menjelaskan bentuk penegakan hukum yang efektif terhadap perbuatan tindak pidana pemilu yang terjadi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari lapangan dan memadukan dengan bahan-bahan hukum yaitu data sekunder seperti buku-buku teks, teori-teori, peraturan perundang-undangan, artikel, tulisan ilmiah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada berbagai hambatan yang dialami oleh Sentra Gakkumdu yaitu kurangnya alat bukti seperti tidak adanya saksi sehingga setiap temuan dan laporan tidak dapat diproses secara hukum, kurangnya kapasitas penegak hukum, ketentuan undang-undang yang kabur mengenai subjek hukum dan jangka waktu penindakan terhadap pelaku yang singkat. Penegakan hukum akan berjalan dengan efektif jika tiga unsur terpenuhi yaitu norma hukum pidana pemilu dibentuk secara responsif, Sentra Gakkumdu sebagai penegak hukum melakukan tugas dan kewenangan secara optimal, serta masyarakat pemilih dapat partisipatif dalam proses penindakan.
Disarankan kepada pemerintah dan DPR untuk melakukan perubahan terhadap ketentuan pidana pemilu agar dapat berlaku secara efektif. Kemudian perlu dilakukan upaya masif untuk mewujudkan kesadaran masyarakat sehingga dapat terlibat dalam proses penegakan hukum pidana pemilu.
Tidak Tersedia Deskripsi
TINDAK PIDANA PERUSAKAN SURAT SUARA MENJADI TIDAK BERNILAI PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI LANGSA) (ICHA RAHMADANI, 2021)
TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN TERHADAP ANAK NOMOR : 52/PID.SUS/2017/PN-SAB (Dini Liani, 2019)
TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PAKAIAN BEKAS IMPOR (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH KERJA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI BANDA ACEH) (MUHAMMAD ALVIN IS, 2022)
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA KEPOLISIAN YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENADAHAN SEPEDA MOTOR (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM POLISI RESORT PIDIE) (zikra, 2016)
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN ONLINE (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM KEPOLISIAN RESOR KOTA BANDA ACEH) (RAMZA MUNFAJARI, 2024)