EFEK DURASI WAKTU TORSIO TESTIS TERHADAP HISTOPATOLOGI TESTIS PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EFEK DURASI WAKTU TORSIO TESTIS TERHADAP HISTOPATOLOGI TESTIS PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS)


Pengarang

Durrah Luthfiah Adani - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0807101010034

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2012

Bahasa

Indonesia

No Classification

617.463

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Torsio testis merupakan kondisi darurat medik yang memerlukan interfensi bedah. Torsi korda spermatika yang tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan infark testikular. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek durasi waktu torsio testis terhadap jumlah sel Leydig, hiperemis, hemoragik, granuloma, nekrosis epitel tubulus, dan fibrosis testis Rattus norvegicus yang dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan dibagi dalam 3 kelompok yaitu kontrol (KO) dan perlakuan (P1 dan P2). Kelompok perlakuan diinduksi torsio 360o pada testis kiri selama 4 dan 8 jam. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus yang diamati langsung (efek cepat) dan 5 ekor tikus yang diamati setelah 30 hari dilakukan detorsi (efek lambat). Data dianalisa dengan metode ANOVA multifaktorial dan dilanjutkan dengan uji Tuckey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel Leydig KO: 640 ± 16,7; P1: 463 ± 41,8; P2: 257 ± 41,1, skor hiperemis KO: 0,70; P1: 1,90 ± 0,30; P2: 2,07 ± 0,10, skor hemoragik KO: 0,70; P1: 1,46 ± 0,27 ; P2: 1,33 ± 0,17, skor granuloma KO: 0,70; P1: 1,33 ± 0,17; P2: 1,37 ± 0,18, skor nekrosis epitel tubulus KO: 0,70; P1: 1,81 ± 0,2; P2: 2,00 ± 0,1 dan skor fibrosis KO: 0,70, P1: 1,49 ± 0,3; P2: 1,84 ± 0,9. Analisa membuktikan bahwa jumlah sel Leydig, hiperemis, hemoragik, granuloma, nekrosis epitel tubulus seminierus, dan fibrosis pada KO, P1 dan P2 berbeda nyata (P

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK