POTENSI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG DAN BUAH WARU (HIBISCUS TILIACEUS LINN.) SEBAGAI ANTIBIOFILM BAKTERI VIBRIO ALGINOLYTICUS SECARA IN VITRO | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

POTENSI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG DAN BUAH WARU (HIBISCUS TILIACEUS LINN.) SEBAGAI ANTIBIOFILM BAKTERI VIBRIO ALGINOLYTICUS SECARA IN VITRO


Pengarang

Yulia Fitri - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1508104010020

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Biologi (S1) / PDDIKTI : 46201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia dari ekstrak etanol kulit batang dan buah waru (Hibiscus tiliaceus Linn.), mengetahui konsentrasi ekstrak etanol kulit batang dan buah waru yang berpotensi menghambat pembentukan biofilm (antibiofilm) Vibrio alginolyticus secara in vitro serta mengetahui perbedaan potensi antara ekstrak etanol kulit batang dan buah waru dalam menghambat pembentukan biofilm Vibrio alginolyticus. Penelitian ini menggunakan metode Microtitter Plate Biofilm Assay dengan konsentrasi perlakuan 2%, 4%, 8%, 10%, 12%, kontrol negatif dan kontrol positif (H2O2 3%) sebagai pembanding dan hasil nilai Optical Density (OD) diukur menggunakan Microtitter Plate Reader (OD570nm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang dan buah waru memiliki kandungan fitokimia alkaloid, steroid, saponin, flavonoid, fenolik dan tanin. Terpenoid hanya positif terdapat pada kulit batang dan negatif pada buah waru. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit batang dan buah waru menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap biofilm. Konsentrasi 2% pada ekstrak etanol kulit batang menunjukkan aktivitas penghambatan yang relatif tinggi dengan persentase penghambatan rata-rata 41,22%, sedangkan konsentrasi 4%, 8%, 10% dan 12% bersifat menginduksi pembentukan biofilm. Perlakuan konsentrasi 2%, 8%, 10% dan 12% pada ekstrak etanol buah waru menunjukkan aktivitas penghambatan yang sama, kecuali pada konsentrasi 4% dengan persentase penghambatan rata-rata yang sangat rendah (27,41%).

Kata kunci: Vibrio alginolyticus, antibiofilm, OD, waru, ekstrak etanol




ABSTRACT
This study aims to investigate the phytochemical compounds from the ethanolic extract of bark and fruit of waru (Hibiscus tiliaceus Linn.), to determine the best concentration of both which has the potential as antibiofilm of Vibrio alginolyticus in vitro and the difference of potency from the ethanolic extract of bark and fruit of waru to inhibit biofilm of Vibrio alginolyticus. A Microtitter Plate Biofilm Assay method was applied in this study with treatment concentrations of 2%, 4%, 8%, 10%, 12%, controls negative and controls positive (H2O2 3%) as a comparison and the Optical Density (OD) were measured by Microtitter Plate Reader (OD570nm). The ethanolic extract of bark and fruit of waru had phytochemicals of alkaloids, steroids, saponins, flavonoids, phenolics and tannins. Only terpenoids found in the bark and absence in the fruit of waru. The secondary metabolite compounds in the ethanolic extract of bark and fruit of waru showed inhibitory activity against biofilms. The 2% concentration in the ethanolic extract of bark showed relative high inhibitory activity with an average percentage of 41.22%, while the concentrations of 4%, 8%, 10% and 12% induced biofilm formation. The treatment concentrations of 2%, 8%, 10% and 12% from the ethanolic extract fruits of waru showed the same inhibitory activity except the concentration of 4% had very low inhibitory percentage (27.41%).

Keywords: Vibrio alginolyticus, antibiofilm, OD, waru, ethanolic extract

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK