GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINFEKSIKAN TRYPANOSOMA EVANSI SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG JALOH(SALIX TETRASPERMA ROXB) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINFEKSIKAN TRYPANOSOMA EVANSI SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BATANG JALOH(SALIX TETRASPERMA ROXB)


Pengarang

Mulya Fahmi - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1002101010146

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2014

Bahasa

Indonesia

No Classification

636.089 6

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit batang jaloh (Salix tetrasperma Roxb) terhadap gambaran histopatologis hati tikus (Rattus novergicus) yang diinfeksikan Trypanosoma evansi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hati dari 25 ekor tikus putih jantan strain Wistar yang diberi pakan komersil secara ad libitum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 5 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ulangan. Perlakuan I tanpa infeksi T. evansi dan pemberian ekstrak kulit batang jaloh, perlakuan II diinfeksi 103 T. evansi tanpa pemberian ekstrak kulit batang jaloh, perlakuan III, IV, dan V masing-masing diinfeksi 103 T. evansi dan pemberian ekstrak kulit batang jaloh dengan dosis berturut-turut 30, 45, dan 60 mg/kg BB. Pemberian ekstrak dilakukan selama 3 hari berturut-turut secara oral menggunakan sonde lambung. Hari berikutnya setelah selesai perlakuan, tikus dinekropsi dan diambil organ hati untuk pembuatan dan pemeriksaan histopatologi. Persentase perubahan hepatosit tikus yang diinfeksi T. evansi setelah pemberian ekstrak kulit batang jaloh pada P1, P2, P3, P4, dan P5 berturut-turut adalah: hepatosit normal 96,28%; 0,00%; 8,06%; 40,61%; dan 0,00%, degenerasi hidrofis 0,00%; 44,98%; 58,00%; 38,29%; dan 35,04%, degenerasi lemak 0,00%; 0,00%; 0,00%; 0,00%; dan 8,76%, nekrosis 3,72%; 55,02%; 33,94%; 21,10%; dan 56,20%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kulit batang jaloh mampu mencegah kerusakan gambaran histopatologis hati tikus yang diinfeksi T. evansi terutama pada dosis 45 mg/kg BB dan lebih berpengaruh dibandingkan dosis 30 mg/kg BB. Pemberian ekstrak kulit batang jaloh pada dosis 60 mg/kg BB memperparah kerusakan hati tikus.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK