ESTIMASI POTENSI ENERGI GEOTERMAL TERHADAP KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ESTIMASI POTENSI ENERGI GEOTERMAL TERHADAP KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA


Pengarang

Ghalieb Mutig Idroes - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1501101010018

Fakultas & Prodi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi Pembangunan (S1) / PDDIKTI : 60201

Subject
Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Judul : Estimasi Potensi Energi Geotermal Terhadap Kualitas Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Nama : Ghalieb Mutig Idroes
NIM : 1501101010018
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Pembimbing : Dr. Sofyan Syahnur, S.E., M.Si
Konsentrasi : Ekonomi SDA dan Lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengaruh energi geotermal terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan mengetahui pengelompokan provinsi di Indonesia sesuai skala prioritas berdasarkan indikator potensi geotermal. Data yang digunakan adalah data cross sectional 34 provinsi di Indonesia tahun 2018. Model yang digunakan adalah model regresi linier berganda dan pengelompokan provinsi di Indonesia sesuai skala prioritas berdasarkan indikator potensi geotermal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi linier berganda yang terbentuk dengan menggunakan variabel GEO, IPM dan BBM sebagai variabel bebas terhadap PDRB sebagai variabel terikat dengan hasil dapat diinterpretasikan bahwa peningkatan 1% IPM akan memberikan peningkatan PDRB sebesar 23,138%, bertambahnya 1 MWe GEO akan memberikan peningkatan PDRB sebesar 1,4% dan bertambahnya 1 KL BBM akan mengurangi PDRB sebesar 1,8%. Provinsi Jawa Barat memproduksi emisi CO2 tertinggi di Indonesia baik akibat kontribusi geotermal sebesar 83 ton maupun Minyak Bumi sebesar 400 ton, provinsi Kalimantan Utara memproduksi karbon emisi CO2 terendah di Indonesia sebesar 7,03 ton dilihat dari jumlah minimum produksi karbon. Provinsi Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Papua tidak memproduksi emisi CO2 dari geotermal karena provinsi tersebut tidak memiliki potensi geotermal. Hasil analisis klaster dari 34 provinsi berdasarkan Potensi geotermal dan PDRB dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok.

Kata kunci: Potensi energi geotermal, model regresi linier berganda, analisis klaster, PDRB?

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK