PENGARUH PEMBERIAN GONADOTROPIN RELEASING HORMONE (GNRH) PADA SAPI YANG DISINKRONISASI ESTRUS DENGAN PROSTAGLANDIN F2 ALFA (PGF2?) TERHADAP TAMPILAN BERAHI DAN PERSENTASE KEBUNTINGAN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN GONADOTROPIN RELEASING HORMONE (GNRH) PADA SAPI YANG DISINKRONISASI ESTRUS DENGAN PROSTAGLANDIN F2 ALFA (PGF2?) TERHADAP TAMPILAN BERAHI DAN PERSENTASE KEBUNTINGAN


Pengarang

Ella Desita - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1502101010049

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian gonadotropin
releasing hormone (GnRH) terhadap peningkatan tampilan berahi dan persentase
kebuntingan pada sapi aceh. Dalam penelitian ini digunakan delapan ekor sapi
aceh betina dengan umur 3-5 tahun dan memiliki bobot badan 150-250 kg, sudah
pernah beranak dan memiliki dua kali siklus estrus reguler. Seluruh sapi dibagi
dalam dua kelompok yaitu kelompok sapi I (K1, n=3) yang mendapat perlakuan
sinkronisasi berahi dengan prostaglandin F2 alfa (PGF2?, Lutalyse™) dengan
dosis 5 ml/ekor dan kelompok sapi II (K2, n=5) yang mendapat perlakuan
sinkronisasi berahi dengan PGF2? dengan dosis 5 ml/ekor dan gonadotropin
releasing hormone (GnRH, Fertagyl™). Penyuntikan GnRH pada K2 dilakukan
48 jam setelah penyuntikan PGF2? dengan dosis 100 µg/ekor. Pengamatan berahi
setelah sinkronisasi dilakukan dua kali sehari secara visual yakni pada jam 08.00
dan 16.00 WIB. Tampilan berahi yang diukur meliputi onset, durasi, dan
intensitas berahi. Penilaian intensitas berahi dilakukan dengan metode skoring.
Pemeriksaan kebuntingan dilakukan dengan cara ultrasonografi (USG) pada hari
ke-25. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann Whitney U untuk
tampilan berahi dan uji chi square untuk persentase kebuntingan. Rata-rata (±SD)
intensitas berahi; onset berahi; durasi berahi; dan persentase kebuntingan pada K1
vs K2 masing-masing adalah 1,67±1,15 vs 1,80±0,84; 40±13,86 vs 75,20±48,20
jam; 16±13,86 vs 62,40±40,16 jam; dan 67 vs 40% (P>0,05). Disimpulkan bahwa
pemberian GnRH pada sapi aceh tidak memengaruhi tampilan berahi dan
persentase kebuntingan pada sapi aceh.
Kata kunci: sapi aceh, GnRH, tampilan berahi, kebuntingan.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK