KORELASI BARIUM ENEMA DAN BARIUM RETENSI UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT HIRSCHPRUNG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

KORELASI BARIUM ENEMA DAN BARIUM RETENSI UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT HIRSCHPRUNG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH


Pengarang

dr. Haji Ifradin Pinem - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1207601010001

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Ilmu Bedah / PDDIKTI : 11707

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Latar Belakang, Penyakit Hirschsprung (Hirschsprung disease) atau megakolon aganglionik kongenital merupakan penyebab paling umum dari obstruksi usus bayi usia 0 – 28 hari (neonatus). Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu modalitas yang dapat digunakan untuk diagnosis penyakit Hirschsprung. Modalitas radiologi yang umum digunakan untuk diagnosis penyakit Hirschsprung adalah barium enema dan barium retensi. Pemeriksaan barium enema mempunyai sensitivitas 64-76% dan spesifisitas 74-90%. Sedangkan barium retensi memiliki sensitivitas dan spesifisitas pada penelitian sebelumnya 40-65%.

Tujuan Penelitian, Untuk mengetahui korelasi barium enema dan barium retensi untuk diagnosis penyakit Hirschsprung.

Metodologi, Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan design analitik observasional, menggunakan metode korelasi koefisien kontingensi. Hasil dihitung menggunakan software SPSS 17.

Hasil, Peneltian ini didapatkan 20 sampel yang terdiagnosa PH secara klinis lalu dilanjutkan pemeriksaan radiologi barium enema dan barium etensi dijumpai 17 sampel (85%) yang PH dan 3 sampel (15%) bukan PH setelah dilanjutkan dengan pemeiksaan patologi anatomi. Hasil uji koefisien korelasi didapatkan C=0,622 dengan P-value 0,01, yang berarti memiliki korelasi positif kuat.

Kesimpulan, Pemeriksaan radiologi barium enema dan barium retensi mempunyai korelasi positif kuat dalam penegakan diagnosa PH.
Kata Kunci, Penyakit Hirschsprung, barium enema, barium retensi

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK