PENGARUH LOKASI SUMBER ISOLAT RIZOBAKTERI TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN KOLONI (PHYTOPTHORA PALMIVORA) PATOGEN PENYEBAB BUSUK BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) SECARA IN VITRO | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH LOKASI SUMBER ISOLAT RIZOBAKTERI TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN KOLONI (PHYTOPTHORA PALMIVORA) PATOGEN PENYEBAB BUSUK BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) SECARA IN VITRO


Pengarang

Ricka Rizkiana - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1405101050012

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala., 2019

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Ricka Rizkiana. 1405101050012. Pengaruh Lokasi Sumber Isolat Rizobakteri Terhadap
Daya Hambat Pertumbuhan Koloni (Phytophthora palmivora) patogen Penyebab Busuk
Buah Kakao (Theobroma cacao L. ) Secara In Vitro. di bawah bimbingan Syamsuddin
sebagai ketua dan Tjut Chamzurni sebagai anggota.

RINGKASAN
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan yang lainnya dan berperan
penting sebagai sumber devisa negara melalui ekspor dan mendorong ekonomi daerah
terutama di pedesaan. Luas lahan perkebunan kakao Indonesia pada tahun 2013 mencapai
1.740.612 ha dengan produksi mencapai 720.862 ton/ha dan mengalami penurunan pada
tahun 2015 mencapai 661.243 ton/ha. Hal serupa juga terjadi disejumlah wilayah di
Provinsi Aceh misalnya Nagan Raya dan Pidie. luas area perkebunan Kakao di Pidie pada
tahun 2012 mencapai 10.150 Ha dengan hasil produksi mencapai 4.499 ton dan mengalami
penurunan yang signifikan yaitu dari menjadi 2.674 ton pada tahun 2013. Begitu juga yang
terjadi di daerah Nagan raya pada tahun 2012 luas area perkebunan kakao mencapai 5.405
Ha dengan produksi mencapai 1.335 ton namun mengalami penurunan produksi pada
tahun 2013 menjadi 1.327 ton. Penurunan produktivitas kakao menunjukkan bahwa
praktik budidaya tanaman kakao mengalami permasalahan baik dari segi lahan, kualitas
bibit tanaman kakao serta pengaruh serangan hama dan penyakit tanaman kakao yang
menyebabkan penurunan hasil produksi tanaman kakao.
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan isolat rizobakteri yang mampu berperan
sebagai kandidat agen biokontrol dalam menghambat patogen Phytophthora palmivora
penyebab busuk buah kakao secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu
dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala,
Darussalam Banda Aceh. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan September sampai
November 2018.
Penelitian ini menggunakan 2 metode, yaitu metode eksploratif deskriptif dan
metode eksperimen. Metode eksploratif deskriptif yaitu metode penelitian dengan
pemecahan masalah yang digali secara luas berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di
lapangan, metode ini digunakan pada tahap mengisolasi rizobakteri kandidat agen
biokontrol. Sedangkan metode eksperimen yaitu uji antagonis rizobakteri hasil isolasi yang
diperoleh sebanyak 34 isolat rizobakteri dengan patogen Phytophthora palmivora
penyebab busuk buah kakao pada media PDA secara in vitro. Rancangan yang digunakan
pada uji antagonis rizobakteri dengan patogen adalah Rancangan Acak Lengkap non
faktorial. Faktor yang diteliti yaitu jumlah isolat rizobakteri terdiri dari 34 isolat rizobakteri
yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 102 unit satuan percobaan. Rizobakteri
yang digunakan merupakan rizobakteri hasil isolasi yang telah diuji daya hambat sebagai
kandidat agen biokontrol. Isolat rizobakteri kandidat agen biokontrol diuji kemampuan
antagonisnya dengan patogen Phytophthora palmivora penyebab busuk buah pada kakao
dimana rizobakteri diberi simbol R dan jamur patogen diberi simbol P. Parameter yang
diamati dalam penelitian ini adalah persentase penghambatan rizobakteri terhadap
pertumbuhan koloni patogen, laju penghambatan rizobakteri terhadap pertumbuhan koloni
pathogen, karakteristik morfologi rizobakteri agen biokontrol, dan kempampuan
rizobakteri dalam melarutkan fosfat.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa pengujian 34 isolat rizobakteri kandidat agen
biokontrol mampu dalam menghambat pertumbuhan koloni patogen Phytophthora
palmivora secara in vitro. Isolat rizobakteri terbaik dalam menghambat patogen
Phytophthora palmivora dijumpai pada perlakuan isolat GM 8/2 dengan rata-rata
penghambatan 58,23.% serta ciri-ciri bentuk permukaan koloni rata, berwarna putih
bening, bentuk pinggiran koloni tidak rata dan GM 8/3 dengan rata-rata penghambatan
51,59% serta ciri-ciri bentuk permukaan koloni rata, berwarna kuning benih, bentuk
pinggiran koloni tidak rata. Isolat rizobakteri yang memiliki daya hambat paling rendah
yaitu isolat TRI 3/11 dan isolat TRI 4/7 dengan rata-rata penghambatan 2,87 % (

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK