PENERAPAN STRATEGI KONFLIK OGNITIF UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI PADA SISWA SEKOLAH DASAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK OGNITIF UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI PADA SISWA SEKOLAH DASAR


Pengarang

Dewi Fitri - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1409200160051

Fakultas & Prodi

Fakultas / / PDDIKTI :

Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala., 2018

Bahasa

Indonesia

No Classification

371.302 81

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Miskonsepsi yang dimiliki siswa dapat menghambat proses konstruksi pengetahuan berikutnya, sehingga perlu diupayakan untuk mengubah miskonsepsi menjadi konsep ilmiah. Materi pecahan merupakan materi ajar yang sukar dipahami siswa sehingga menimbulkan berbagai macam miskonsepsi pada siswa kelas V. Miskonsepsi pada materi pecahan terjadi pada aspek mengenal bentuk pecahan, membandingkan, mengurutkan, melakukan operasi penjumlahan, dan operasi pengurangan pecahan. Mengubah konsepsi siswa yang keliru pada materi pecahan dapat dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran yang dapat merangsang terjadinya perubahan konsepsi siswa. Strategi konflik kognitif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sangat berpotensi untuk memotivasi siswa menata ulang wawasan yang sudah mereka dapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan miskonsepsi siswa selama pembelajaran dengan strategi konflik kognitif, mendeskripsikan perubahan miskonsepsi siswa setelah penerapan strategi konflik kognitif, dan mendeskripsikan retensi miskonsepsi yang masih dialami siswa setelah penerapan strategi konflik kognitif. Penelitian ini tergolong jenis deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang siswa kelas V SD Negeri 8 Jangka Kabupaten Bireuen yang paling banyak mengalami miskonsepsi berdasarkan hasil tes diagnostik dan wawancara pada studi pendahuluan. Tes yang digunakan yaitu tes diagnostik dan dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan perubahan miskonsepsi siswa selama pembelajaran dengan strategi konflik kognitif pada setiap siswa tidak selalu sama, meskipun siswa tersebut mengalami miskonsepsi yang sama. Perubahan miskonsepsi siswa menjadi konsep ilmiah semakin meningkat setelah penerapan strategi konflik kognitif sebanyak lima pertemuan. Namun, tidak semua pengetahuan baru yang dikonstruksi siswa mampu bertahan lama dalam pikiran siswa, karena masih terdapat siswa yang kembali mengalami miskonsepsi berdasarkan jawaban siswa pada tes retensi yang dilakukan satu bulan setelah penerapan strategi konflik kognitif.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK