HUBUNGAN JUMLAH NEUTROFIL DENGAN UMUR LUKA MEMAR PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL DAUN SERNAI (WEDELIA BIFLORA) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HUBUNGAN JUMLAH NEUTROFIL DENGAN UMUR LUKA MEMAR PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL DAUN SERNAI (WEDELIA BIFLORA)


Pengarang

Endang Safitri - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1402101010056

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS KEDOKTERAH HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2018

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

HUBUNGAN JUMLAH NEUTROFIL DENGAN UMUR LUKA MEMAR PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI EKSTRAK
ETANOL DAUN SERNAI (Wedelia biflora)


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jumlah neutrofil dengan umur luka memar pada ekor tikus yang diberi ekstrak etanol daun sernai sebagai obat antiinflamasi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan hewan model tikus jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 24 ekor, berumur 2-3 bulan dan berat badan 190-270 gram. Tikus dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok P0 sebagai kontrol, P1, P2, P3 diberikan ekstrak etanol daun sernai (EEDS) dengan dosis 130 mg/kg berat badan dan dibuat ke dalam 3 konsentrasi berturut turut 10%, 20%, dan 40%. Tikus diinduksi memar pada bagian ekor dan EEDS diberikan secara topikal selama 8 hari. Darah diambil di sinus orbitalis dan diukur kadar persentase neutrofil di hari ke-0 sebelum perlakuan, hari ke-3 dan ke-6 setelah perlakuan. Data penelitian diolah secara statistik mengunakan uji One Way Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata jumlah neutrofil di hari ke-3 lebih tinggi dibandingkan hari ke-0, sebesar 27,16% (P0), 28,16% (P1), 27,66% (P2), dan 30,00% (P3). Rata-rata jumlah neutrofil di hari ke-6 lebih rendah dibandingkan hari ke-3 tetapi lebih tinggi dibandingkan hari ke-0, sebesar 25,33% (P0), 27,66% (P1), 27,33% (P2), dan 28,00% (P3). Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sernai belum memperlihatkan perubahan jumlah neutrofil di hari ke-3 dan ke-6, namun berdampak positif terhadap proses percepatan fase inflamasi (hari ke-3) dan fase epitelisasi (hari ke-6) pada luka memar tikus.










Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK