UJI AKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT (SUBFRAKSI C) EKSTRAK BABADOTAN (AGERATUM CONYZOIDES L.) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA BAYAM DURI (AMARANTHUS SPINOSUS L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

UJI AKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT (SUBFRAKSI C) EKSTRAK BABADOTAN (AGERATUM CONYZOIDES L.) TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA BAYAM DURI (AMARANTHUS SPINOSUS L.)


Pengarang

Topan Heru Baskara S - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1305101050007

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agroteknologi (S1) / PDDIKTI : 54211

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala., 2018

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Topan Heru Baskara S. 13051010150007. Uji Aktivitas Fraksi Etil Asetat (Subfraksi C)
Ekstrak Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Pertumbuhan Gulma Bayam Duri
(Amaranthus spinosus L.) di bawah bimbingan Siti Hafsah sebagai ketua dan Gina Erida
sebagai anggota.
RINGKASAN
Gulma merupakan tumbuhan yang terdapat pada tanaman budidaya yang tidak
dikehendaki keberadaannya dan sangat merugikan bagi tanaman. Pengendalian gulma
diperlukan untuk menekan laju pertumbuhan gulma agar tidak menimbulkan kerugian
terhadap produksi tanaman budidaya. Alternatif pengendalian gulma yang berwawasan
lingkungan sedang banyak dilakukan. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan
mencari potensi senyawa metabolit sekunder (alelopati) seperti fenol dari tumbuhan
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Gulma babadotan diketahui
mengandung senyawa – senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui hasil isolasi
dengan pelarut etil asetat, kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi etil asetat (subfraksi C) ekstrak
daun babadotan terhadap pertumbuhan gulma bayam duri. Penelitian berlangsung dari
Maret sampai dengan Juli 2017 di Laboratorium Ilmu Gulma, Laboratorium Analisis
Pangan dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Laboratorium Kimia Organik Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan, Laboratorium Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala dan Laboratorium Kimia Organik Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAL)
pola non faktorial dengan lima perlakuan: K1 = Kontrol (aquadest), K2 = Fraksi Etil Asetat
(Subfraksi C) Ekstrak Babadotan 5%, K
3 = Fraksi Etil Asetat (Subfraksi C) Ekstrak
Babadotan 10%, K
4 = Fraksi Etil Asetat (Subfraksi C) Ekstrak Babadotan 15% dan K
5 =
Kontrol (herbisida 2,4-D) yang diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 15 satuan
percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari empat unit gulma sehingga terdapat 60 unit
percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam fraksi etil asetat (subfraksi C)
ekstrak babadotan mengandung senyawa metabolit sekunder steroid dan tanin sesuai
dengan uji fitokimia dan senyawa Bannamurpanin, Octadecanal, Allobarbital, dan
3’,4’,5’,6’,7’,8-Hexamethoxyflavone sesuai dengan uji Kromatografi Gas-Spektrometri
Massa. Pemberian fraksi etil asetat (subfraksi C) ekstrak babadotan dengan konsentrasi
15% berpengaruh terhadap jumlah daun gulma bayam duri sebesar 111.17 pada 21 HSA,
persentase pengendalian sebesar 30% pada 7 HSA dan panjang akar sebesar 29.33 cm pada
7 HSA. Penggunaan fraksi etil asetat (subfraksi C) ekstrak babadotan pada konsentrasi
15% hanya mampu mengendalikan gulma bayam duri sebesar 30% dibandingkan dengan
pemberian herbisida 2,4 D sebesar 80%.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK