Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PEMBIAYAAN DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN (STUDI PADA KANTOR PUSAT PT.BANK ACEH SYARIAH DI PROVINSI ACEH)
Pengarang
RAHMI RIMANDA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1403101010245
Fakultas & Prodi
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2018
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Rahmi Rimanda,
2018
Yusri, S.H., M.H
Pasal 6 UUHT menyebutkan bahwa “Apabila debitur wanprestasi maka kreditur pemegang hak tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum dan mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan itu”. Namun, dalam pelaksanaannya, debitur masih sering melakukan wanprestasi yang dapat merugikan kreditur sehingga hak-hak kreditur tidak sepenuhnya terlindungi.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan bentuk perlindungan hukum terhadap kreditur apabila terjadi wanprestasi, menjelaskan hambatan dalam perlindungan hukum terhadap kreditur dan menjelaskan mekanisme penyelesaian sengketa antara kreditur dengan debitur pada pembiayaan dengan jaminan hak tanggungan.
Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian yuridis empiris, data diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku-buku teks dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap kreditur apabila terjadi wanprestasi dalam suatu perjanjian pembiayaan dengan jaminan hak tanggungan, yaitu memberikan kedudukan yang diutamakan bagi kreditur pemegang hak tanggungan, mudah dalam pelaksanaan eksekusi dan hak tanggungan mengikuti objek yang dijamin dalam tangan siapapun objek itu berada. Hambatan dalam perlindungan hukumnya, yaitu objek anggunan cacat dalam pengikatannya, angunan sudah keluar serifikat lain, agunan dalam sengketa serta pengalihan objek jaminantanpa diketahui oleh pihak bank. Proses penyelesaian sengketanya yaitu menghubungi debitur, melakukan tahapan dengan pemberian surat panggilan, memasang plank dan mengajukan proses lelang melalui Kantor Lelang Negara.
Disarankan kepada pihak kreditur perlu adanya analisis yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan uang yang dipinjam tersebut sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan, Pihak bank dalam memberikan pembiayaan harus meminta bukti yaitu buku nikah dan harus melakukan survey langsung ke lapangan untuk memastikan kebenarannya serta dalam penyelesaian dicari dahulu penyebabnya apakah karena ada musibah dari debitur atau memang tidak ada itikad baik dari debitur.
Tidak Tersedia Deskripsi
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNAN BUKAN MILIK DEBITUR PADA AKAD MURABAHAH (SUATU PENELITIAN DI PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) MUSTAQIM ACEH (Muhammad Tanzura Aqsa, 2023)
PENGALIHAN HAK TANGGUNGAN DARI BANK KONVENSIONAL KE BANK SYARIAH (SUATU PENELITIAN PADA PT. BNI DAN PT. BNI SYARIAH CABANG LHOKSEUMAWE) (YULIA SARAH, 2021)
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MACET DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT BANK ACEH SYARIAH CABANG BANDA ACEH (NABILA RAHMADANI DAULAY, 2022)
PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA PT. BANK ACEH SYARIAH CABANG SIGLI (Ria Rizki, 2018)
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR ATAS SAHAM TANPA WARKAT (SCRIPLESS) SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI (FATHIRA TRI WALADI, 2022)