Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT PADA ACARA MALAM MUDA MUDI DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN (STUDI DI DESA PASAR RUNDENG KECAMATAN RUNDENG KOTA SUBULUSSALAM)
Pengarang
AGUS MAULIDAN - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1310101010127
Fakultas & Prodi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Sosiologi (S1) / PDDIKTI : 69201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2018
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Perkawinan adalah salah satu perilaku yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, sebab perkawinan itu tidak hanya menyangkut pria dan wanita bakal mempelai saja, tetapi juga orang tua dari kedua belah pihak, saudaranya, bahkan keluarga mereka masing-masing. Acara pernikahan itu sendiri terdiri dari beberapa rangkaian acara menurut adat istiadat daerah tersebut termasuk daerah Aceh. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan perilaku masyarakat pada acara malam muda-mudi dalam upacara adat perkawinan di Desa Pasar Rundeng Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam. Teori yang digunakan dalam peneliatian ini adalah teori tindakan social oleh Max Weber, untuk menganalisis perubahan makna dan perubahan perilaku masyarakat dalam upacara adat perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis data kualitatif. Teknik pemilihan Informan dalam penelitian adalah 8. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, makna acara malam muda mudi yang sebenarnya yaitu kegiatan mempererat silaturrahmi dan menjaga kekompakkan antar pemuda desa serta menciptakan generasi-generasi Islami. Akibat pembauran budaya telah membawa dampak terhadap perubahan perilaku masyarakat dalam upacara adat perkawinan diantaranya mengubah kegiatan-kegiatan bernilai Islami menjadi kegiatan yang bersifat tidak Islami, seperti berjoget ria yang tak jarang menimbulkan perkelahian, mabuk-mabukan, serta adanya rasa malu untuk menampilkan tarian kesenian daerah pada upacara perkawinan.
Kata Kunci: Malam muda mudi, Perubahan perilaku, Asimilasi
Tidak Tersedia Deskripsi
MAKNA SIMBOLIK PADA BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL PRIA DAN WANITA DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA SUBULUSSALAM KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM (Dede Anggi Riana, 2014)
PERSEPSI TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR ( STUDI DI DESA MUARA BATU-BATU KECAMATAN RUNDENG KOTA SUBULUSSALAM ) (Suratmi, 2021)
TRADISI UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA DI KOTA LANGSA (KIKI SYAFRIDAYANTI, 2021)
MINAT SISWA SD NEGERI KUALA KEUPENG KECAMATAN RUNDENG KOTA SUBULUSSALAM TERHADAP MATA PELAJARAN PENJASORKES (Dewi Astuty, 2015)
KEMAMPUAN LARI SPRINT SISWA SD NEGERI OKASRNKECAMATAN RUNDENG KOTA SUBULUSSALAM (ALIMAN EFENDI, 2015)