PENGARUH PEMBERIAN GEL MADU LOKAL ACEH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIB PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN STRAIN WISTAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN GEL MADU LOKAL ACEH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIB PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN STRAIN WISTAR


Pengarang

Ghina Raudathul Jannah - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1407101010037

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2018

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak langsung atau tidak langsung dengan sumber panas, kimia, listrik, dan bahan radiasi. Salah satu alternatif pengobatan luka adalah menggunakan bahan alam. Aceh merupakan daerah di Indonesia yang memiliki berbagai jenis flora dan fauna mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah, hutan-hutan asli yang masih dieksplor maupun belum. Hal ini membuat Aceh memiliki potensi daerah sebagai penghasil madu. Madu merupakan produk alami yang telah banyak digunakan untuk efek terapeutik pada luka bakar. Kandungan H2O2 dan senyawa antioksidan lain di dalam madu mampu membunuh mikroorganisme yang berpengaruh terhadap penyembuhan luka bakar. Penggunaan madu murni secara langsung yang dioleskan pada kulit akan memberikan rasa tidak nyaman dikarenakan daya lekat yang kurang optimal. Agar memberikan rasa nyaman saat penggunaannya, penggunaan madu sebagai obat luka bakar dapat dijadikan dalam bentuk sediaan gel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian gel madu lokal Aceh terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik post test only control group design dengan rancangan acak lengkap 5 perlakuan dan 6 ulangan yaitu kontrol (gel tanpa bahan aktif), gel madu 20%, gel madu 40%, gel madu 60%, gel madu 80%. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain wistar. Pengukuran diameter luka bakar dilakukan pada hari ke-5, 10, 15 penelitian dan penyembuhan luka bakar dinyatakan dalam persen. Hasil uji statistik dengan One Way ANOVA didapatkan p-value < 0,05 yaitu 0,00 dan F hitung sebesar 89,115 menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada perlakuan.

Kata kunci : Gel Madu lokal Aceh, Luka bakar, Rattus norvegicus

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK