IDENTIFIKASI DAN MEGHITUNG JUMLAH SEL RADANG PADA LUKA BAKAR DERAJAT IIB MENGGUNAKAN SALEP DAUN KEDONDONG (SPONDIAS DULCIS F) PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

IDENTIFIKASI DAN MEGHITUNG JUMLAH SEL RADANG PADA LUKA BAKAR DERAJAT IIB MENGGUNAKAN SALEP DAUN KEDONDONG (SPONDIAS DULCIS F) PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)


Pengarang

SARIAH - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1302101010149

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2017

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

IDENTIFIKASI DAN MENGHITUNG JUMLAH SEL RADANG PADA LUKA BAKAR DERAJAT IIB DENGAN MENGGUNAKAN SALEP DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis F.) PADA
TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menghitung jumlah sel radang pada luka baka derajat IIB dengan menggunakan salep daun kedondong (Spondias dulcis F.) pada tikus putih (Rattus novergicus). Penelitian ini menggunakan tikus sebanyak 36 ekor, berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan, berat badan 200-300 gram, dibagi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok P0 (dioleskan vaseline), kelompok P1 (dioleskan salep daun kedondong 10%), kelompok P2 (dioleskan salep daun kedondong 17,5%) dan kelompok P3 (dioleskan salep daun kedondong 25%) dengan 3 kali ulangan. Pengambilan sampel di lakukan pada 3 waktu yaitu minggu I, minggu II dan minggu III setelah perlukaan. Luka bakar derajat IIB dibuat pada punggung tikus menggunakan solder listrik dengan diameter 2 cm. Perawatan dilakukan 2 kali sehari selama 21 hari. Sampel kulit dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Parameter penelitian adalah identifikasi dan meghitung sel radang berdasarkan bentuk inti. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANAVA dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukan jumlah Neutrofil dan jumlah Limfosit tidak terdapat perbedaan nyata, tetapi jumlah neutrofil tertinggi yaitu pada kelompok P1 (salep daun kedondong 10%) minggu ke-2 yaitu sebanyak 66,33, jumlah limfosit tertinggi pada kelompok P1 (salep daun kedondong 10%) minggu ke-2 yaitu sebanyak 100,67. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa salep daun kedondong 17,5% lebih baik dalam proses penyembuhan luka bakar terlihat dari rendahnya jumlah neutrofil dan limfosit pada minggu ke-II.




Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK