OUTCOME PASIEN PENYAKIT HIRSCHSPRUNG PASCA OPERASI TRANSANAL ENDORECTAL PULL THROUGH (TEPT) DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

OUTCOME PASIEN PENYAKIT HIRSCHSPRUNG PASCA OPERASI TRANSANAL ENDORECTAL PULL THROUGH (TEPT) DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH


Pengarang

Hawanur Husna - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1007101010094

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2013

Bahasa

Indonesia

No Classification

617.554

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penyakit Hirschsprung adalah penyebab obstruksi usus tersering pada neonatus, dengan insidensi keseluruhan 1 : 5000 kelahiran hidup dimana laki-laki lebih banyak dari pada perempuan dengan perbandingan 4 : 1. Salah satu tindakan bedah definitif pada penyakit Hirschsprung adalah prosedur Transanal Endorectal Pull Through (TEPT) yang menunjukkan hasil memuaskan khususnya pada tipe rektosigmoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran outcome pasien penyakit Hirschsprung pasca operasi TEPT. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada pasien penyakit Hirschsprung yang telah menjalani operasi lebih dari 6 bulan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh kemudian dihubungi melalui telepon untuk menilai outcome fungsi anorektal pasca tindakan TEPT dengan menggunakan kuesioner Heikkinen. Sampel penelitian berjumlah 36 responden yang akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan tabulasi silang. Hasil penelitian didapatkan outcome fungsi anorektal paling banyak adalah kontinensia baik (50%), usia pasien saat dilakukan tindakan operasi paling banyak adalah 0-1 bulan (38,9%), usia pasien saat dilakukan follow-up paling banyak adalah 1-5 tahun (86,1%), jenis kelamin paling banyak adalah laki-laki (63,9%), panjang reseksi usus paling banyak adalah kelompok 10-20 cm (94,4%), dan lama rawatan paling banyak adalah 4-7 hari (61,1%). Penilaian outcome fungsi anorektal ini dapat dijadikan sebagai evaluasi terhadap manajemen penyakit Hirschsprung.

Kata kunci : penyakit Hirschsprung, prosedur TEPT, outcome fungsi anorektal.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK