PENGARUH FREKUENSI INHALASI ASAP DAUN GANJA (CANNABIS SATIVA L.) TERHADAP KUANTITAS SEL SPERMATOGENIK TESTIS TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN STRAIN WISTAR. | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENGARUH FREKUENSI INHALASI ASAP DAUN GANJA (CANNABIS SATIVA L.) TERHADAP KUANTITAS SEL SPERMATOGENIK TESTIS TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN STRAIN WISTAR.


Pengarang

SYAHPUTRI - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1307101010103

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2016

Bahasa

Indonesia

No Classification

1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Sel spermatogenik merupakan sel benih atau sel germinal pada tubulus seminiferus yang terdiri atas tiga jenis sel yaitu sel spermatogonium, sel spermatosit, dan sel spermatid yang berperan dalam proses spermatogenesis untuk membentuk sel spermatozoa yang fungsional. Spermatogenesis merupakan mekanisme kompleks yang menghasilkan sel gamet jantan melalui fase mitosis, meiosis, dan spermiasi. Proses kompleks spermatogenesis terjadi dibawah kontrol multifaktorial spesifik yang dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal maupun eksternal seperti penggunaan ganja yang dapat mempengaruhi berlangsungnya setiap tahap dalam proses spermatogenesis. Telah banyak penelitian yang mengungkapkan pengaruh buruk ganja terhadap proses spermatogenesis, namun belum ada penelitian yang mengungkapkan pengaruh frekuensi inhalasi asap daun ganja terhadap sel spermatogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh frekuensi paparan asap daun ganja (Cannabis sativa) terhadap kuantitas sel spermatogenik pada jaringan testis hewan percobaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan posttest only control group design dengan subjek penelitian berupa tikus Rattus norvegicus strain Wistar sebanyak 24 ekor. Subjek penelitian diberi perlakuan selama 30 hari, kemudian dikorbankan untuk diambil organ testisnya dan dibuat menjadi preparat histopatologi. Pada pemeriksaan histopatologi, masing-masing sel spermatogenik akan dinilai kuantitasnya untuk kemudian dibandingkan antar kelompok perlakuan. Hasil perhitungan akan dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni untuk melihat signifikansi perbandingan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel spermatogenik testis tikus yang dipapar asap ganja tiga kali sehari lebih rendah secara nyata (p

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK