ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN MUTU PADA INDUSTRI BATU BATA MERAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    NULL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN MUTU PADA INDUSTRI BATU BATA MERAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR


Pengarang

Risan Nafizar - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1104101010129

Fakultas & Prodi

Fakultas Teknik / Teknik Sipil (S1) / PDDIKTI : 22201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016

Bahasa

Indonesia

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Produksi batu bata merah terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan batu bata merah dalam konstruksi bangunan gedung. Hal yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah melihat kelayakan finansial dari Industri dan berapa tingkat mutu dari hasil produksinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis kelayakan Industri berdasarkan aspek finansial dan menguji mutu kuat tekan batu bata merah sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Metode yang digunakan dalam analisis finansial adalah BEP, NPV, IRR, dan Net B/C Ratio. Penelitian dilakukan di dua lokasi produksi batu bata merah berskala Industri rumah tangga yang berada di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan hasil yang diperoleh Industri 1 pada tahun 2014 dengan total penjualan sebanyak 360.000 buah dengan harga jual Rp 500,-, maka didapat biaya produksi per buah Rp 345,-. Hasil analisis BEP menunjukkan 30.709 buah dengan BEP harga jual sebesar Rp 15.354.331,-. Hasil yang diperoleh Industri 1 pada tahun 2015 dengan total penjualan sebanyak 540.000 buah dengan harga jual Rp 500,- perbuah, maka didapat biaya produksi per buah Rp 246,-. Hasil analisis BEP unit menunjukkan 19.731 buah dengan BEP harga jual sebesar Rp 9.865.093,-. Berdasarkan hasil yang diperoleh Industri 2 pada tahun 2014 dengan total penjualan sebanyak 360.000 buah dengan harga jual Rp 500,- perbuah, maka didapat biaya produksi per buah Rp 269,-. Hasil analisis BEP unit yang diperoleh pada Industri 2 tahun 2014 menunjukkan 21.167 buah dengan BEP harga jual sebesar Rp 10.583.446,-. Hasil yang diperoleh Industri 2 pada tahun 2015 dengan total penjualan sebanyak 492.000 buah dengan harga jual Rp 500,- perbuah, maka didapat biaya produksi per buah Rp 230,-. Hasil analisis BEP unit menunjukkan 17.113 buah dan BEP harga jual sebesar Rp 8.556.833,-. Hasil analisis NPV yang diperoleh pada Industri 1 sebesar Rp 356.640.000,-, dan NPV yang diperolehpada Industri 2 sebesar Rp 276.816.000,-. Hasil analisis IRR yang diperoleh Industri 1 ialah 663,853% dan pada Industri 2 ialah 195,714 %. Net B/C Ratio pada Industri 1 adalah 31,529 dan Industri 2 adalah 36,655. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan batu bata merah diperoleh kuat tekan rata-rata Industri 1, yaitu 158,662 Kg/cm2 dan kuat tekan rata-rata benda uji Industri 2 yaitu 215,305 Kg/cm2. Hasil rata-rata kuat tekan benda uji kedua industri termasuk ke dalam mutu tingkat I pada SNI15-2094-2000 yang kuat tekannya lebih dari 100 Kg/cm2.

Kata kunci :industri rumah tangga, batu bata merah, kelayakan finansial, mutu

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK