Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
GIZI BURUK DALAM ANALISIS SOSIAL (KAJIAN TERHADAP PENDERITA GIZI BURUK DI KOTA LHOKSEUMAWE)
Pengarang
M. Afnizal - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1210101010007
Fakultas & Prodi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Sosiologi (S1) / PDDIKTI : 69201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Gizi buruk merupakan keadaan dimana penderitanya mengalami KEP yaitu “Kurang Energi Protein” atau yang dikenal dengan kwashiorkor-marasmic. Gizi buruk dewasa kini telah menjadi konsep penyakit yang meresahkan bagi sebagian pihak, sementara pihak yang lainnya masih menganggap gizi buruk sebagai fenomena klinis yang biasa meskipun penderitanya muncul di sekeliling mareka, demikian dalam beberapa literatur disebutkan. Oleh karena itulah maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan gizi buruk dengan konsep sosial. Dalam mengkaji permasalahan ini, peneliti menggunakan sebuah teori yang dikenal dengan teori belajar atau teori sosialisasi dengan tokoh yang mempopulerkannya adalah Edwin H. Sutherland, yang menamakan teorinya dengan asosiasi diferensial” yang menyebutkan bahwa penyimpangan perilaku sebagai hasil dari proses belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kota Lhokseumawe Proses pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini yaitu pihak di Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Kantor Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe dan Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, serta 4 keluarga yang memiliki penderita gizi buruk sebagai responden. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa permasalahan gizi buruk dan malnutrisi lainnya merupakan masalah yang tidak mudah untuk dilihat, umumnya orang tidak melihat masalah malnutrisi sebagai fenomena yang benar-benar bermasalah, kecuali berbentuk sebuah anak yang sangat kurus dan sakit-sakitan. Permasalahan malnutrisi tidak dapat hanya ditentukan dengan salah satu faktor penyebab saja, misalnya pola asuh yang buruk, dan permasalahan makanan atau pangan, meskipun kurangnya pangan karena kemiskinan merupakan salah satu penyebab terjadinya gizi buruk tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa gizi buruk memiliki banyak faktor resiko penyebabnya dan faktor-faktor tersebut sangatlah berkaitan erat dengan fenomena penyimpangan perilaku.
Kata kunci: Gizi Buruk dalam Analisis Sosial, Perilaku Menyimpang
Tidak Tersedia Deskripsi
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIKAP DALAM MENDAPATKAN PERAWATAN ANAK GIZI BURUK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Maya Safira, 2015)
PENERAPAN GENERALIZED POISSON REGRESSION (GPR) DALAM MEMODELKAN ANGKA PENDERITA GIZI BURUK DI PROVINSI ACEH (USWATUL HASANAH, 2014)
FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BANDA SAKTI LHOKSEUMAWE (RAFDIAN PUTRI, 2016)
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BURUK DAN GIZI KURANG PADA BALITA MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI SPASIAL (Selvi Mardalena, 2017)
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 –12 BULAN DI GAMPONG TEUMPOK TEUNGOH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE (Jauharah, 2015)