Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
PRARANCANGAN PABRIK PURIFIED TEREPTHALIC ACID DARI PARAXYLENE DAN UDARA DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 200.000 TON/TAHUN
Pengarang
Ahmad Ghufran - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1204103010075
Fakultas & Prodi
Fakultas Teknik / Teknik Kimia (S1) / PDDIKTI : 24201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Prarancangan pabrik Purified Terepthalic Acid (PTA) ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang masih diimpor. Purified Terepthalic Acid digunakan pada industri pembuatan pakaian, plastik dan ban kendaraan. Prarancangan pabrik Purified Terepthalic Acid ini menggunakan proses Amoco dengan paraxylene dan udara sebagai bahan baku. Kapasitas produksi pabrik PTA ini adalah 200.000 Ton/Tahun dengan hari kerja 330 hari/tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Gampong Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh dengan luas tanah 20.078 m2.
Tahapan proses di pabrik Purified Terepthalic Acid ini meliputi penyiapan bahan baku, proses oksidasi, proses kristalisasi, proses pengeringan, proses purifikasi, proses hidrogenasi, proses kristalisasi dan pengeringan.
Reaksi berlangsung pada temperatur 200°C dan tekanan 13,5 atm pada fasa cair dengan katalis CMB. Di dalam reaktor oksidasi terjadi reaksi antara Paraxylene dan Udara menjadi PTA, kemudian dikristalisasi untuk menghasilkan Kristal Terepthalic Acid yang selanjutmya dilakukan proses pengeringan untuk mengurangi kadar air pada Terepthalic Acid, untuk mendapatkan produk Terepthalic Acid yang murni dilakukan purifikasi dengan cara melarutkan kembali kristal yang terbentuk menggunakan air panas dan menghilangkan produk samping berupa 4-CBA dengan menggunakan proses hidrogenasi, selanjutnya dilakukan proses kristalisasi dan pengeringan kembali sehingga diperoleh Purified Terepthalic Acid dengan kemurnian 99,95%.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik, dan bahan bakar. Kebutuhan air sebesar 220,7830 m3/jam diperoleh dari sungai Peusangan Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh dan untuk memenuhi kebutuhan listrik diperoleh dari Generator dengan daya 1.250 kW.
Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur garis dan staf. Kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan perusahaan ini berjumlah 172 orang.
Hasil analisa ekonomi yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 1.207.863.830.953
2. Working Capital Investment (WCI) = Rp. 181.179.574.643
3. Total Capital Investment (TCI) = Rp. 1.389.043.405.596
4. Total Production Cost (TPC) = Rp. 2.769.543.029.785
5. Sales Cost (SC) = Rp. 4.140.000.000.000
6. Laba Bersih = Rp. 1.005.826.918.392
7. Net Present Value (NPV) = Rp. 19.225.482.609.920
8. Return On Investment (ROI) = 64,80 %
9. Pay Out Time (POT) = 2 tahun (24 bulan)
10. Break Event Point (BEP) = 11%
11. Internal Rate of Return (IRR) = 37,8%
Berdasarkan studi teknis dan kelayakan teknis dan ekonomis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan pabrik purified terepthalic acid ini layak untuk dilanjutkan ke tahap konstruksi.
Tidak Tersedia Deskripsi
PRARANCANGAN PABRIK PURIFIED TEREPTHALIC ACID DARI PARAXYLENE DAN UDARA DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 200.000 TON/TAHUN (Ahmad Ghufran, 2016)
PRARANCANGAN PABRIK TEREPHTHALIC ACID DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 430.000 TON/TAHUN (Nadya Rizki Isnina, 2025)
PRARANCANGAN PABRIK PARAXYLENE MENGGUNAKAN PROSES DISPROPOSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN (Muhammad Furqan, 2016)
PRARANCANGAN ABRIK PARAXYLENE MENGGUNAKAN PROSES DISPROPORSIONASI TOLUENE DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 400.000 TON/TAHUN (Dicky Rahmadi, 2016)
PRARANCANGAN PABRIK FATTY ACID DARI RBD PO (REFINED BLEACHED DEODORIZED PALM OIL) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON/TAHUN (Sri Rahmawati, 2024)