INTERAKSI SIMBOLIK SEBAGAI WUJUD IDENTITAS DIRI PADA KOMUNITAS LESBIAN DI KOTA BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

INTERAKSI SIMBOLIK SEBAGAI WUJUD IDENTITAS DIRI PADA KOMUNITAS LESBIAN DI KOTA BANDA ACEH


Pengarang

NABIL CARTYN - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1110102010017

Fakultas & Prodi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Ilmu Komunikasi(S1) / PDDIKTI : 70201

Penerbit

Banda Aceh : FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA., 2016

Bahasa

Indonesia

No Classification

302

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Komunikasi “Interaksi Simbolik sebagai Wujud Identitas Diri Pada Komunitas Lesbian Di Kota Banda Aceh”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk simbol interaksi komunitas lesbian di Kota Banda Aceh, dan mengkaji penggunaan simbol-simbol interaksi sebagai wujud identitas pada lesbian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori komunikasi interaksionisme simbolik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) orang informan sebagai lesbian yang ada di Banda Aceh dengan pemilihan informan secara snowball. Berdasarkan hasil penelitian, komunikasi nonverbal dan verbal yang digunakan oleh komunitas lesbian berjalan lancar dan mereka lebih mudah untuk membuka diri atau berkomunikasi dengan baik ketika dihadapkan kepada interaksi terhadap sesama lesbian. Simbol verbal yang digunakan oleh komunitas lesbian lebih kepada kerahasian makna dalam berbicara agar tidak diketahui oleh orang lain. Dari sisi simbol-simbol nonverbal lesbian lebih sering menampakan diri di depan umum untuk menyatakan bahwa mereka ada dan memudahkan kaum lesbian mengartikan masksud dari tujuan kepada sesama lesbian. Berdasarkan beberapa narasumber menyatakan bahwa identitas dirinya pada masyarakat melalui interaksi simboliknya. Lesbian yang memiliki pemahaman konsep diri yang benar, lebih mudah untuk membuka diri atau melakukan coming out. Dengan melihat keberadaan simbol-simbol seorang lesbian, sudah selayaknya kita dapat mebedakan antara wanita hetroseksual dengan wanita lesbian dengan harapan masyarakat dapat menghindari dan berprilaku sebenarnya di kehidupan lingkungan masyarakat.


Kata Kunci : Komunikasi Antar Budaya, Interaksi Simbolik, Komunitas Lesbian.


Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK