BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA BANDA ACEH


Pengarang

SURYA KANTA - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1309200050018

Fakultas & Prodi

Fakultas Pasca Sarjana / Administrasi Pendidikan (S2) / PDDIKTI : 86104

Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala., 2015

Bahasa

Indonesia

No Classification

371.2

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA
GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
DI KOTA BANDA ACEH

Oleh: Surya Kanta
NIM: 1309200050018

Komisi Pembimbing :
1. Prof. Dr. Murniati AR, M. Pd.
2. Dr. Bahrun, M. Pd.
ABSTRAK
Budaya organisasi sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sistem
manajemen sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja guru. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pola pembinaan disiplin, persepsi dan pemberian motivasi
sebagai bagian dari budaya organisasi, perilaku dalam melaksanakan budaya sekolah,
dan faktor-faktor penghambat yang muncul dalam upaya meningkatkan kinerja guru.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Subjek penelitian adalah kepala sekolah, dewan guru, dan pegawai administrasi
sekolah. Lokasi penelitian adalah SMA Laboratorium Unsyiah dan SMA Negeri 4
Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pola pembinaan disiplin pada
kedua SMA tersebut telah dijalankan sesuai dengan peraturan yang ada. Pembinaan
disiplin dilakukan dengan pendekatan persuasif, lewat pengawasan, membimbing
dan memberi pengarahan, dan pemberian sanksi sesuai tingkat pelanggaran.
(2) Cara pemberian motivasi pada kedua SMA tersebut telah berjalan dengan efektif,
namun tidak ada pemberian sertifikat, bonus, dan honor apabila para guru dan
personil sekolah menjalankan tugas yang dibebankan dengan baik. (3) Hubungan
perilaku antara personil sekolah di kedua SMA tersebut dilaksanakan dalam bentuk
interaksi formal dan informal, serta berjalan dengan kondusif. Hubungan kerja
terjalin lewat budaya kerja sama, budaya transparansi, budaya kepedulian, budaya
saling menghargai, dan kegiatan-kegiatan sekolah yang meningkatkan solidaritas para
personil sekolah. (4) Hambatan yang ditemukan pada kedua SMA tersebut dalam
meningkatkan kinerja adalah budaya disiplin kerja yang belum maksimal
diperlihatkan oleh para guru.
Kata kunci: Budaya Organisasi Sekolah dan Kinerja Guru

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK