POTENSI PRODUKSI BIOETANOL DARI BIJI NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS LAMK) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

POTENSI PRODUKSI BIOETANOL DARI BIJI NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS LAMK)


Pengarang

Fahrunnisak - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1005106010010

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2015

Bahasa

Indonesia

No Classification

664.024

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Meningkatnya penggunaan etanol sebagai salah satu sumber energi alternatif akan meningkatkan permintaan bahan baku. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bioetanol adalah tanaman yang memiliki karbohidrat tinggi. Oleh karena itu, Bioetanol adalah sebuah bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan (biomassa) dengan cara fermentasi glukosa menggunakan ragi Saccharomyces Cerevisae. Biji nangka adalah limbah biomassa yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekarang ini. Dalam penelitian ini biji nangka yang memilki kandungan pati yang cukup tinggi 57,70 %, dengan kandungan pati yang tinggi biji nangka berpotensi dijadikan sebagai bahan baku produksi bioetanol atau energi alternatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi produksi bioetanol dari biji nangka dan mempelajari pengaruh perlakuan terhadap peningkatan produksi bioetanol yang dihasilkan. Pada penelitian ini ada tiga perlakuan yang diteliti yaitu tanpa perlakuan, pengukusan dan pemarutan, dan variabel yang diteliti meliputi kadar air, kadar pati, pH, rendemen destilasi dan kadar etanol.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biji nangka berpotensi sebagai bahan baku bioetanol dengan kadar etanol tertinggi pada perlakuan pengukusan yaitu 28,11% , kadar pati sebesar 57,70% , kadar air sebesar 11,06% , pH sebesar 4,41 dan nilai rendemen destilasi 10,33%. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan pengukusan dapat direkomendasikan untuk memperoleh kadar etanol yang tinggi.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK