POTENSI PRODUKSI BIOETANOL DARI UMBI GADUNG (DIOSCORE HISPIDA DENNST) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

POTENSI PRODUKSI BIOETANOL DARI UMBI GADUNG (DIOSCORE HISPIDA DENNST)


Pengarang

R.A. Chera Ayarizki - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

1005106010076

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2015

Bahasa

Indonesia

No Classification

664.024

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Umbi gadung (Dioscore hispida Dennst) adalah tanaman umbi-umbian yang termasuk kedalam golongan sumber pangan dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Masyarakat lebih mengenal gadung setelah diolah dalam bentuk keripik, padahal gadung sebagai salah satu komoditas mempunyai prospek cukup baik. Gadung mengandung pati yang cukup tinggi, maka dari itu gadung dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan bioetanol. Mengingat Bioetanol bukan hanya mampu menggantikan peran bahan bakar, tapi juga dapat menghasilkan produk lain seperti parfum, dan obat-obatan.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui potensi umbi gadung sebagai bahan baku dalam produksi bioetanol yang dilakukan empat tahap yaitu pembersihan, pembuatan bubur pati, fermentasi, dan destilasi menggunakan gadung yang disserut, dimana pengujian dengan 3 perlakuan yang berbeda yaitu komposisi gadung dan air 1:3, 1:4, dan 1:5 dilakukan 2 kali ulangan. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap kadar air, kadar pati, pH, rendemen destilasi, dan kadar alkohol.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gadung berpotesi sebagai bahan baku bioetanol dengan variasi komposisi gadung dan air 1:4 sebagai perlakuan yang memperoleh nilai etanol paling baik yaitu 17,93%, rendemen detilasi 0,09%, dan pH ebelum fermentasi 5,50 serta pH setelah fermentasi 4,40. Hal ini menunjukkan pH dalam keadaan optimum.

Kata Kunci: bioetanol, fermentasi, gadung, khamir, destilasi

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK