ANALISIS PERKEMBANGAN PROGRAM ONE VILLAGE ONE PRODUCT SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN ULEE KARENG | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

ANALISIS PERKEMBANGAN PROGRAM ONE VILLAGE ONE PRODUCT SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN ULEE KARENG


Pengarang

M. Insanul Kamil - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Bustami Usman - 195912311985011001 - Dosen Pembimbing I
Nofriadi - 198911032017011101 - Penguji
Afrijal - 199104182020121003 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1910104010027

Fakultas & Prodi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Ilmu Pemerintahan (S1) / PDDIKTI : 65201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik - Ilmu Pemerintahan., 2025

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Tidak bisa dipungkiri bahwa peranan UMKM telah bergerak menjadi salah satu sektor paling penting dan strategis dalam pemberdayaan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang masif. Tak hanya itu, sektor UMKM juga terbukti sebagai sektor dengan tingkat ketahanan ekonomi yang sangat tinggi dimana sebagian UMKM berhasil bertahan atau bahkan melebihi target profitabilitas di masa pandemik Covid-19 yang memberikan tekanan serius terhadap ekonomi Indonesia. Pesatnya perkembangan UMKM mendorong pemerintah untuk melaksanakan program OVOP (one village one product) dengan tujuan ntuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan yang dikemukakan oleh Mardikanto dengan memasukkan tujuh indikator teori yaitu tahapan persiapan, tahapan pengkajian, tahapan perencanaan alternatif, tahapan peformalisasi, tahapan implementasi, tahapan evaluasi, dan tahapan terminasi dalam menilai keberhasilan pemberdayaan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data dalam pelaksanaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan program OVOP dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya di Kecamatan Ulee Kareng dan hambatan yang dihadapi pemerintah Kota Banda Aceh dalam menjalankan program OVOP dengan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program OVOP ini belum berjalan sesuai dengan tujuannya, sejak pelaksanaan program hingga saat ini proses pemberdayaan masyarakat dan UMKM belum dijalankan secara optimal oleh pemerintah dan juga banyak pemilik usaha yang berdiri sendiri tanpa bantuan pemerintah sehingga proses pemberdayaan yang dijalankan pemerintah belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Kendala dari pemerintah sendiri untuk melaksanakan OVOP adalah sumber daya manusia yang belum memadai mengakibatkan sosialiasi kepada masyarakat yang kurang maksimal dan tidak sampai ke akar rumput desa-desa selain itu juga diakibatkan oleh kurangnya anggaran dan daya saing serta kualitas UMKM yang masih rendah. Diharapkan kedepannya program OVOP ini dapat dilaksanakan dengan lebih serius oleh pemerintah untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui produk lokal desa sebagaimana tujuan program OVOP.

Kata Kunci : Pemberdayaan, Ekonomi, OVOP, Ulee Kareng

ABSTRACT It is undeniable that the role of MSMEs has moved to become one of the most important and strategic sectors in economic empowerment and massive employment. Not only that, the MSME sector has also proven to be a sector with a very high level of economic resilience where some MSMEs managed to survive or even exceed profitability targets during the Covid-19 pandemic which put serious pressure on the Indonesian economy. The rapid development of MSMEs has encouraged the government to implement the OVOP (one village one product) program with the aim of developing the economic empowerment of rural communities. This study uses the empowerment theory proposed by Mardikanto by including seven theoretical indicators, namely the preparation stage, assessment stage, alternative planning stage, formalization stage, implementation stage, evaluation stage, and termination stage in assessing the success of empowerment carried out using a qualitative descriptive method with data analysis techniques in its implementation. This study aims to determine how the development of the OVOP program in realizing community economic empowerment, especially in Ulee Kareng District and the obstacles faced by the Banda Aceh City government in running the OVOP program. The results of this study indicate that the OVOP program has not been running in accordance with its objectives, since the implementation of the program until now the process of community empowerment has been carried out. Keywords: Empowerment, Economy, OVOP, Ulee Kareng

Citation



    SERVICES DESK