Electronic Theses and Dissertation

ABSTRAK

Reformasi birokrasi penting untuk segera diwujudkan namun patologi birokrasi sering kali menjadi masalah karena kecenderungan pola pikir individual birokrat belum sesuai dengan yang diharapkan dan menjadi penyakit paling utama yang membuat proses reformasi birokrasi masih terhambat. Internalisasi core value BerAKHLAK dengan instansi pembina sangat dibutuhkan agar segera mencapai birokrasi kelas dunia. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengkaji Peran Puslatbang KHAN LAN RI sebagai instansi pembina serta urgensi dari core value dalam memperkuat reformasi birokrasi di Aceh agar bisa merealisasikan nilai dasar dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori peran Wrihatnolo dan Dwijowijoto yang memiliki lima elemen sebagai indikator yaitu regulator, dinamisator, inovator, fasilitator dan regulator. Hasil dari penelitian ini peran Puslatbang membantu laju reformasi birokrasi di Aceh sangat mempengaruhi kualitas pelayanan birokrasi Aceh, kemudian kerjasama yang dilakukan Puslatbang KHAN dengan instansi daerah dalam rangka pengembangan sumber daya manusia juga sangat baik karena saling melakukan koordinasi dan membantu memfasilitasi tenaga pengajar dalam penyelenggaraan pelatihan dan core value BerAKHLAK menjadi urgensi yang harus terapkan oleh setiap pegawai karena terjadinya patologi birokrasi tidak selalu mengenai struktur birokrasi yang panjang, namun dari individu birokrat yang merasa tidak puas dan ingin lebih dalam pekerjaannya. Untuk itu di harapkan dengan melakukan sinergitas yang kuat dengan Puslatbang KHAN dapat menjadi solusi dalam mengatasi berbagai hambatan birokrasi di Aceh, dan diperlunya penguatan hukum terkait pelanggaran yang menjadi patologi birokrasi.
Kata Kunci : Peran, Puslatbang KHAN, Birokrasi, Core Value BerAKHLAK.

ABSTRACT Bureaucratic reform is important to be realized immediately, but bureaucratic pathology is often a problem because the tendency of individual bureaucratic mindsets is not in accordance with expectations and is the most important disease that makes the bureaucratic reform process still hampered. The internalization of the core values of BerAKHLAK with the coaching agencies is urgently needed in order to immediately achieve a world-class bureaucracy. The purpose of this research is to examine the role of the Puslatbang KHAN LAN RI as a supervisory agency and the urgency of core values in strengthening bureaucratic reform in Aceh in order to realize basic values in its implementation. This study uses a qualitative descriptive approach method using the role theory of Wrihatnolo and Dwijowijoto which has five elements as indicators, namely regulators, dynamists, innovators, facilitators and regulators. The results of this study show that the role of the Center in helping the pace of bureaucratic reform in Aceh greatly affects the quality of Aceh's bureaucratic services, then the cooperation carried out by the Center of Science and Technology with regional agencies in the context of human resource development is also very good because it coordinates with each other and helps facilitate teaching staff in the implementation of training and the core value of BerAKHLAK is an urgency that must be applied by every employee due to the occurrence of pathologies Bureaucracy is not always about a long bureaucratic structure, but from individual bureaucrats who are dissatisfied and want to do more in their work. For this reason, it is hoped that by conducting a strong synergy with the Puslatbang KHAN, it can be a solution in overcoming various bureaucratic obstacles in Aceh, and the need to strengthen the law related to violations that become bureaucratic pathologies. Keywords: Role, Puslatbang KHAN, Bureaucracy, Core Value BerAKLHAK.