DISPARITAS PEMIDANAAN PADA PUTUSAN NOMOR 62/PID.B/2023/PN.BIR DAN PUTUSAN NOMOR 172/PID.B/2023/PN.BIR TENTANG TINDAK PIDANA MELARIKAN PEREMPUAN YANG BELUM DEWASA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

DISPARITAS PEMIDANAAN PADA PUTUSAN NOMOR 62/PID.B/2023/PN.BIR DAN PUTUSAN NOMOR 172/PID.B/2023/PN.BIR TENTANG TINDAK PIDANA MELARIKAN PEREMPUAN YANG BELUM DEWASA


Pengarang

Ayda Fitria - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Ainal Hadi - 196810241993031001 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

2103101010125

Fakultas & Prodi

Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201

Subject
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2025

Bahasa

Indonesia

No Classification

345

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Pertimbangan Hakim yang teliti, baik dan cermat menjadi aspek penting dalam pemidanaan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 5 ayat (1) Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman menyebutkan bahwa hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai- nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat dan selanjutnya Pasal 8 ayat (2) menyebutkan bahwa hakim juga wajib mempertimbangkan sifat baik dan jahat pada diri terdakwa selama persidangan. Namun, dalam pratik masih ditemukan adanya disparitas pemidanaan pada Putusan Nomor 62/Pid.B/2023/PN.Bir dengan Putusan Nomor 172/Pid.B/2023/PN.bir
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk Mengetahui penyebab terjadinya disparitas pada Putusan Nomor 62/Pid.B/2023/PN.Bir dengan Putusan Nomor 172/Pid.B/2023/PN.bir dan upaya pengadilan dalam meminimalisir disparitas pemidanaan pada tindak pidana melarikan perempuan yang belum dewasa atas persetujuan perempuan itu sendiri.
Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Analisis permasalahan dilakukan dengan mengolah data sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang diperoleh dengan mempelajari serta menelaah teori, buku-buku, literatur-literatur hukum serta peraturan perundang-undangan (library research) dengan data primer yang diperoleh dari lapangan (field research) dengan proses mewawancarai secara langsung kepada informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya disparitas pidana pada Putusan Nomor 62/Pid.B/2023/PN.Bir dengan Putusan Nomor 172/Pid.B/2023/PN.bir karena adanya kesalahan pada pengunaan Pasal pidana pada surat dakwaan Penuntut Umum yang tidak memandang adanya tipu muslihat yang telah dilakukan oleh pelaku kepada korban serta adanya perdamaian pada Putusan Nomor 172/Pid.B/2023/PN.bir. Selanjutnya, Terpidana meminimalisir disparitas pidana tersebut dengan melakukan upaya banding pada awal penjatuhan pemidanaan 7 tahun pidana penjara menjadi 4 tahun pidana penjara pada Putusan Nomor 62/Pid.B/2023/PN.Bir.
Disarankan kepada Penuntut Umum pada Putusan Nomor 172/Pid.B/2023/PN.Bir agar lebih cermat dalam menyusun surat dakwaan dengan memperhatikan unsur pidana yang telah dilakukan pelaku terhadap korban dan saran kepada Hakim lebih memperhatikan fakta yang sebenarnya terjadi agar masa pemidanaan yang dilalui pelaku sesuai dengan apa yang harus didapatkan.

The judge's careful, good and precise considerations are an important aspect in sentencing as mandated in Article 5 paragraph (1) of Law Number 48 of 2009 concerning Judicial Power, which states that judges are obliged to explore, follow and understand the legal values ​​and sense of justice that exist in society and furthermore Article 8 paragraph (2) states that judges are also obliged to consider the good and bad traits of the accused during the trial. However, in practice, there is still a disparity in sentencing in Decision Number 62/Pid.B/2023/PN.Bir with Decision Number 172/Pid.B/2023/PN.bir The purpose of writing this thesis is to find out the causes of disparity in Decision Number 62/Pid.B/2023/PN.Bir with Decision Number 172/Pid.B/2023/PN.bir and the court's efforts to minimize disparity in sentencing in the crime of running away with a minor woman with the woman's own consent. The research method was carried out using an empirical legal approach. Problem analysis was carried out by processing secondary data, namely legal materials obtained by studying and reviewing theories, books, legal literature and laws and regulations (library research) with primary data obtained from the field (field research) by interviewing informants directly. The results of the study indicate that there was a disparity in criminal sentences in Decision Number 62/Pid.B/2023/PN.Bir with Decision Number 172/Pid.B/2023/PN.bir due to an error in the use of criminal articles in the Public Prosecutor's indictment which did not consider the deception that had been carried out by the perpetrator against the victim and the existence of peace in Decision Number 172/Pid.B/2023/PN.bir. Furthermore, the Convict minimized the disparity in criminal sentences by filing an appeal at the beginning of the sentencing of 7 years in prison to 4 years in prison in Decision Number 62/Pid.B/2023/PN.Bir. It is recommended to the Public Prosecutor in Decision Number 172/Pid.B/2023/PN.Bir to be more careful in preparing the indictment by paying attention to the criminal elements that the perpetrator has committed against the victim and advice to the Judge to pay more attention to the actual facts that occurred so that the criminal period served by the perpetrator is in accordance with what should be obtained.

Citation



    SERVICES DESK