PENCABULAN ANAK OLEH OKNUM ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI PALANGKA RAYA NOMOR 168/PID.SUS/2023/PT. PLK) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PENCABULAN ANAK OLEH OKNUM ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI PALANGKA RAYA NOMOR 168/PID.SUS/2023/PT. PLK)


Pengarang

NAFA FARADINA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Ainal Hadi - 196810241993031001 - Dosen Pembimbing I
Mukhlis - 196804211994021002 - Penguji
Sulaiman - 197604022006041001 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

2103101010162

Fakultas & Prodi

Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S1) / PDDIKTI : 74201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2025

Bahasa

Indonesia

No Classification

345.025 554

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Nafa Faradina,
(2025)
PENCABULAN ANAK OLEH OKNUM
ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK
INDONESIA (STUDI KASUS PUTUSAN
PENGADILAN TINGGI PALANGKA RAYA
NOMOR 168/Pid.Sus/2023/PT. PLK)
Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala
(v,54) pp., bibl., app.

( Ainal Hadi, S.H., M.Hum.)

Anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa,
sehingga anak memerlukan perlindungan dari segala bentuk kejahatan. Perkara
pada Putusan Nomor 168/Pid.Sus/2023/PT.Plk merupakan tindak pidana
pencabulan yang dilakukan kepada anak. Terdakwa melakukan perbuatan
pencabulan kepada siswi SMK. Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Palangka Raya
menyatakan terdakwa tebukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar
Undang-Undang Tindak Pidana kekerasan seksual namun hanya memberikan vonis
4 (empat) bulan pidana penjara kepada terdakwa.
Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan adanya putusan hakim yang tidak
mempertimbangkan anak selaku korban pada putusan Pengadilan Tinggi Palangka
Raya Nomor 168/Pid.Sus/2023/PT.Plk dan untuk menjelaskan hakim yang
mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara pada kasus ini belum sesuai dengan
asas keadilan, dan asas kemanfaatan hukum.
Penulisan ini bersifat studi kasus dengan menggunakan metode penelitian
hukum normatif. Data diperoleh melalui studi kepustakaan berupa data sekunder
melalui kegiatan membaca, menelaah dan mengutip buku-buku dan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan objek penelitian dan Putusan Nomor
168/Pid.Sus/2023/PT.Plk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa majelis hakim
tidak
mempertimbangkan anak selaku korban sebagaimana yang telah diatur pada pasal
15 huruf e dan g Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa putusan majelis hakim belum sesuai dengan
asas keadilan dan kemanfaatan, karena hukuman yang diberikan tidak sesuai
dengan kualifikasi perbuatan terdakwa, karena sesuai Pasal 15 Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual hukuman
terdakwa dapat ditambahkan 1/3 karena perbuatan tersebut dilakukan terdakwa
terhadap anak dan dilakukan lebih dari 1 (satu ) kali.
Disarankan kepada majelis hakim lebih teliti dalam pemilihan dakwaan
alternatif dan dalam mempertimbangkan fakta hukum sehingga tidak menimbulkan
kekeliruan dalam memberikan sanksi kepada terdakwa dan senantiasa
mempertimbangkan rasa keadilan terhadap korban sehingga dapat menjadi hukum
yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK