PENGELOLAAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA SMA NEGERI ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

PENGELOLAAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA SMA NEGERI ACEH BESAR


Pengarang

Handayani - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Nasir Usman - 196012311985111003 - Dosen Pembimbing I
Niswanto - 196203151987031003 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

2309200050005

Fakultas & Prodi

Fakultas Pasca Sarjana / Administrasi Pendidikan (S2) / PDDIKTI : 86104

Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Magister Administrasi Pendidikan., 2025

Bahasa

Indonesia

No Classification

375.001

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

PENGELOLAAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
PADA SMA NEGERI ACEH BESAR

Oleh: Handayani
NPM: 2309200050005

Komisi Pembimbing:
1. Prof. Dr. Nasir Usman, M. Pd
2. Dr. Niswanto, M. Pd.

ABSTRAK
Pengelolaan Kurikulum Merdeka Belajar menjadi penting untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman dan berpusat pada siswa. Pengelolaan ini membutuhkan peran aktif kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah secara optimal, memastikan keterlibatan guru dan siswa, serta mengatasi hambatan dalam penerapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan Kurikulum Merdeka Belajar di SMA Negeri Aceh Besar, dengan fokus pada aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta faktor pendukung dan penghambat. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan, melibatkan wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Perencanaan Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Darul Imarah, SMA Negeri 1 Lhoknga, dan SMA Negeri 1 Peukan Bada dilakukan melalui pendekatan kolaboratif dan adaptif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, pengawas, dan orang tua; 2). Pelaksanaan kurikulum difokuskan pada pembelajaran berbasis proyek, seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang didukung oleh pelatihan berkelanjutan bagi guru melalui Platform Merdeka Mengajar; 3). Evaluasi dilakukan secara berkelanjutan melalui supervisi kepala sekolah dan observasi langsung, memberikan umpan balik konstruktif untuk perbaikan proses pembelajaran; 4). Faktor pendukung meliputi keterlibatan aktif guru, dukungan kepala sekolah, dan pemanfaatan teknologi, sedangkan kendala utama adalah keterbatasan sarana prasarana serta kurangnya pelatihan intensif bagi guru. Kesimpulannya, pengelolaan Kurikulum Merdeka Belajar di SMA Negeri Aceh Besar menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Positifnya, pendekatan kolaboratif dan evaluasi yang terstruktur berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Namun, keterbatasan fasilitas dan tantangan dalam memahami kurikulum masih menjadi hambatan yang memerlukan perhatian lebih. Untuk implementasi yang lebih optimal, rekomendasi mencakup peningkatan pelatihan guru, penyediaan fasilitas yang lebih baik, serta penguatan kolaborasi antar-pihak dan dukungan kebijakan yang memadai.
Kata Kunci: Pengelolaan Kurikulum, Kurikulum merdeka belajar

MANAGEMENT OF THE MERDEKA CURRICULUM IN PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOLS IN ACEH BESAR ABSTRACT (Handayani) The management of the Merdeka Curriculum is essential to create learning experiences that are relevant to contemporary needs and student-centered. Effective management requires the active role of school principals in optimizing school resources, ensuring the engagement of teachers and students, and addressing challenges in implementation. This study aimed to analyze the management of the Merdeka Curriculum in public senior high schools in Aceh Besar, focusing on planning, implementation, evaluation, and identifying supporting and inhibiting factors. 1). A qualitative approach with a case study method was employed, utilizing in-depth interviews, field observations, and documentation as data collection techniques; 2). The findings revealed that curriculum planning in Public Senior High School 1 Darul Imarah, Public Senior High School 1 Lhoknga, and Public Senior High School 1 Peukan Bada was conducted through collaborative and adaptive approaches, involving various stakeholders such as school principals, teachers, supervisors, and parents. Implementation focused on project-based learning, including the Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), supported by continuous teacher training through the Merdeka Mengajar platform; 3). Evaluation was carried out continuously through school principal supervision and direct observations, providing constructive feedback to improve the learning process; 4). Supporting factors included active teacher participation, principal support, and the use of technology. However, major challenges included limited infrastructure and insufficient intensive training for teachers. In conclusion, the management of the Merdeka Curriculum in public senior high schools in Aceh Besar demonstrated significant potential for enhancing learning quality. Collaborative approaches and structured evaluations have successfully increased student engagement and learning effectiveness. Nonetheless, limitations in facilities and challenges in understanding the curriculum remain obstacles requiring greater attention. Recommendations for more effective implementation include improving teacher training, providing better facilities, strengthening collaboration among stakeholders, and ensuring adequate policy support. Keywords: Curriculum Management, Merdeka Belajar Curriculum.

Citation



    SERVICES DESK