Electronic Theses and Dissertation

Kecombrang (Etlingera elatior) merupakan tanaman rempah asli Indonesia berkhasiat obat yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat dan berpotensi sebagai antimikroba. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan ekstrak bunga kecombrang sebagai antimikroba dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis, Vibrio parahaemolyticus, dan Candida albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu uji aktivitas antimikroba ekstrak metanol bunga kecombrang dengan konsentrasi 1%, 5%, dan 10%, amoksisilin dan ketokonazol sebagai kontrol positif, dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan menggunakan metode difusi sumuran. Aktivitas antimikroba dilihat berdasarkan zona hambat yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat terbesar terdapat pada ekstrak metanol bunga kecombrang dengan konsentrasi 10%, yaitu terhadap S. epidermidis sebesar 3,98 mm dan V. parahaemolyticus sebesar 5,45 mm, sedangkan pada C. albicans tidak terbentuk zona hambat.


Kata kunci: Aktivitas antimikroba, Candida albicans, kecombrang (Etlingera elatior), Staphylococcus epidermidis, Vibrio parahaemolyticus

Etlingera elatior is a native Indonesian spice plant with medicinal properties that has long been utilized by the community and has potential as an antimicrobial agent. This study aimed to investigate the antimicrobial potential of Etlingera elatior flower extract against Staphylococcus epidermidis, Vibrio parahaemolyticus, and Candida albicans. The method used in this research was an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments and 3 replications, methanol extract of torch ginger flower with concentrations of 1%, 5%, and 10% were tested alongside amoxicillin and ketoconazole as positive controls and 10% DMSO as negative control. Antimicrobial activity test was carried out using the well diffusion method. Inhibitory zones formed indicated antimicrobial activity. The results of the research showed that the largest inhibition zone was found in the 10% concentration of methanol extract of torch ginger flower, namely 3.98 mm against S. epidermidis and 5,45 mm against V. parahaemolyticus, while no inhibition zone was formed against C. albicans. Keywords : Antimicrobial activity, Candida albicans, torch ginger flower (Etlingera elatior), Staphylococcus epidermidis, Vibrio parahaemolyticus