UNJUK KERJA FORCED DRAFT WET COOLING TOWER MENGGUNAKAN SISTEM ALIRAN INCLINED SPLASH FILL BERLUBANG MULTI TINGKAT | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    DISSERTATION

UNJUK KERJA FORCED DRAFT WET COOLING TOWER MENGGUNAKAN SISTEM ALIRAN INCLINED SPLASH FILL BERLUBANG MULTI TINGKAT


Pengarang

KHAIRUL UMURANI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Ahmad Syuhada - 196108201987031002 - Dosen Pembimbing I
Zahrul Fuadi - 197110061997021001 - Dosen Pembimbing I
Muhammad Ilham Maulana - 197105011998021003 - Dosen Pembimbing I



Nomor Pokok Mahasiswa

1709300060002

Fakultas & Prodi

Fakultas Pasca Sarjana / Program Doktor Ilmu Teknik (S3) / PDDIKTI : 20003

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Doktor Ilmu Teknik Universitas Syiah Kuala., 2025

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Wet Cooling tower (WTC) dirancang dengan fill berfungsi memecah aliran air menjadi tetesan kecil untuk memperluas area kontak antara udara dan air. Proses ini memperpanjang waktu jatuh air, memungkinkan lebih banyak udara bersentuhan dengan air karena peningkatan gaya hambat. Namun, interaksi yang kompleks antara fill, air, dan udara sering kali menjadi tantangan dalam pengoperasian WTC, sehingga penting untuk menentukan karakteristik kinerja fill. Tujuannya adalah untuk menganalisis secara eksperimental unjuk kerja WTC menggunakan splash fill dengan dua mode pengujian. Pada mode pertama, fill diuji dengan tiga variasi sudut kemiringan, yaitu 15°, 20°, dan 25°. Sedangkan pada mode kedua, fill diuji dengan tiga variasi rasio perforasi: 2,6%, 3%, dan 3,6%. Fill dibuat dari pelat galvalum setebal 0,3 mm dengan dimensi panjang 500 mm dan lebar 470 mm, serta perforasi berdiameter 10 mm. Cooling tower memiliki tinggi 3000 mm, di mana setiap tingkat tingginya 500 mm. Air dipanaskan hingga suhu 60°C menggunakan pemanas 5000 Watt sebelum dialirkan ke dalam cooling tower. Laju aliran massa air dijaga konstan pada 0,0917 kg/s menggunakan pompa sirkulasi air, dengan pemantauan oleh sensor aliran YF-S201 yang memiliki akurasi 10%. Udara dialirkan oleh blower dari bawah cooling tower, dengan kecepatan yang diukur menggunakan Benetech Hot Wire Anemometer tipe GM8903 berakurasi ±3%. Laju aliran massa udara divariasikan mulai dari 0,0203 hingga 0,0426 kg/s. Kondisi udara masuk dan keluar dari cooling tower dideteksi menggunakan sensor kelembaban DHT11, dengan akurasi pengukuran suhu ±2°C dan kelembaban relatif (RH) ±5%. Data terkait suhu air masuk dan keluar, laju aliran air, serta kelembaban udara dikumpulkan melalui sistem Arduino Mega dan perangkat lunak PLX-DAQ. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa variasi sudut kemiringan dan rasio perforasi yang tepat dapat meningkatkan performa WTC tanpa tambahan sumber daya, yang pada akhirnya menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional. Rasio air-udara (L/G) yang lebih rendah memungkinkan peningkatan penguapan dan penyerapan panas, sehingga meningkatkan efektivitas pendinginan.

The Wet Cooling tower (WTC) is designed with a fill system that breaks the water flow into small droplets, increasing the contact area between the water and air. This process extends the fall time of the water, allowing more air to interact with the water due to increased drag forces. This study aims to experimentally analyze the performance of WTC using splash fill with two testing modes. In the first mode, three variations of tilt angles were tested: 15°, 20°, and 25°. In the second mode, three perforation ratios were used: 2.6%, 3%, and 3.6%. The fill was made from 0.3 mm thick galvalume plates with dimensions of 500 mm in length and 470 mm in width, featuring perforations with a diameter of 10 mm. The cooling tower had a total height of 3000 mm, with each level being 500 mm tall. Water was heated to a temperature of 60°C using a 5000-watt heater before it was pumped into the tower. The water mass flow rate was maintained at 0.0917 kg/s using a water circulation pump, monitored by a YF-S201 flow sensor with a 10% accuracy. Air was supplied by a blower from the bottom of the tower, with its velocity measured by a Benetech Hot Wire Anemometer (type GM8903) with an accuracy of ±3%. The air mass flow rate was varied between 0.0203 and 0.0426 kg/s. The inlet and outlet air conditions were measured using a DHT11 humidity sensor, with temperature accuracy of ±2°C and relative humidity (RH) accuracy of ±5%. Data on water temperature, flow rate, and air humidity were collected through an Arduino Mega system and PLX-DAQ software. Experimental results demonstrated that optimizing the tilt angle and perforation ratio improves WTC performance without the need for additional resources. Furthermore, a lower airto-water ratio (L/G) facilitated greater evaporation and heat absorption, enhancing overall cooling effectiveness. This optimization ultimately reduces operational costs and improves efficiency

Citation



    SERVICES DESK